Selasa 03 Jan 2017 12:04 WIB

Bom Mobil Tewaskan Tiga Petugas Keamanan di Bandara Somalia

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Winda Destiana Putri
Bom (ilustrasi)
Foto: jejaknews.com
Bom (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU - Sedikitnya tiga orang petugas keamanan Somalia tewas dalam serangan bom bunuh diri di luar Bandara Internasional Mogadishu, Somalia, Senin (2/1). Bom berasal dari sebuah kendaraan bermuatan bahan peledak yang menghancurkan pos pemeriksaan keamanan.

Pos keamanan itu dekat dengan kantor misi penjaga perdamaian Uni Afrika (AMISOM) dan Hotel Peace, yang sering dikunjungi oleh pejabat asing. Kelompok ekstremis al-Shabab, cabang dari kelompok militan Alqaidah, mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. "Sebuah bom mobil bunuh diri menabrak pos pemeriksaan di luar markas AMISOM. Ada pasukan keamanan Somalia di pos itu," ujar seorang polisi bernama Abdikadir Hussein.

Menurut seorang petugas polisi, Mohamed Ahmed, setelah sebuah kendaraan meledak dan menewaskan tiga orang, ada kendaraan lain yang berjalan menuju pos. Namun kendaraan itu mendapat serangan dari pasukan penjaga perdamaian dan meledak sekitar 200 meter dari lokasi ledakan pertama.

Ahmed mengatakan, jumlah korban tewas kemungkinan bertambah karena ledakan bom sangat kuat. Bom juga menyebabkan kerusakan bangunan di dekatnya.

Mogadishu telah mendapatkan sejumlah serangan bom di hotel dan pos pemeriksaan militer. Kelompok ekstrimis al-Shabab banyak mengklaim bertanggung jawab.

Setidaknya 29 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka di Mogadishu pada Desember lalu ketika bom bunuh diri meledak di dekat pintu masuk pelabuhan. Al-Shabab juga mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.

Pada Agustus, sekitar 14 orang tewas dalam dua serangan bom bunuh diri di dua lokasi, satu di istana presiden dan satu lagi di sebuah restoran. Sedangkan pada Januari 2015, 20 orang tewas ketika gerilyawan menyerang Mogadishu Beach View Cafe dengan bom mobil.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement