REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Sebanyak 37 orang tewas dan 86 orang lagi cidera dalam gelombang serangan bom pada Senin (2/1). Serangan ditujukan ke daerah padat penduduk, terutama permukiman yang kebanyakan penghuninya pemeluk Syiah di Ibu Kota Irak, Baghdad.
Serangan mematikan tersebut terjadi sebelum sore, ketika satu mobil yang dipasangi bom meledak di persimpanan 55 yang padat. Itu adalah permukiman Syiah Kota Badr di bagian timur Baghdad. "Menewaskan 35 orang dan melukai 61 orang lagi," kata satu sumber di Kementerian Dalam Negeri kepada Xinhua.
Ledakan kuat menghancurkan beberapa toko di dekat lokasi ledakan dan banyak kios di satu pasar terbuka, dan membakar beberapa kendaraan. Pada Senin sore, kelompok ISIS di dalam satu pernyataan yang disiarkan di jejaringnya mengaku bertanggung-jawab atas serangan tersebut.
Masih pada Senin, satu mobil yang dipasangi bom meledak di dekat Masjid Um At-Tubool di jalan masuk Permukiman Dakhliyah di Baghdad Selatan, menewaskan satu warga sipil, dan melukai 10 orang lagi. Serangan itu tampaknya ditujukan kepada rombongan tokoh Sunni, yang selamat dalam serangan tersebut tanpa cedera," kata sala satu sumber.
Ia menambahkan, Sheikh Mahdi As-Sumaida'i tampaknya menjadi sasaran karena hubungan dekatnya dengan pemerintah, yang didominasi penganut Syiah.
Satu bom lain mengguncang Permukiman Zaafaraniyah di bagian tenggara Baghdad, dan melukai tiga orang. Sementara bom keempat diledakkan di garase Rumah Sakit Kendi di bagian timur Baghdad, dan melukai empat orang.
Sementara itu, satu bom pinggir jalan meledak di dekat Rumah Sakit Al-Chwadir di Kota Car di Baghdad Timur, dan melukai lima orang. Selain itu, satu bom yang ditaruh di satu mobil diledakkan di Permukiman Baladiyat di bagian timur Baghdad, menewaskan pengemudi mobil tersebut dan melukai tiga orang.