Rabu 04 Jan 2017 12:34 WIB

Produk UKM Indonesia Gratis Masuk Kawasan WTC Beijing

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Dwi Murdaningsih
Pengunjung mengamati produk usaha kecil dan menengah (UKM) berupa cinderamata berbahan kayu. .
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Pengunjung mengamati produk usaha kecil dan menengah (UKM) berupa cinderamata berbahan kayu. .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dan 25 negara Asia lainnya mendapat fasilitas gedung pencakar langit China Asian Year of Handcrafts and Arts oleh pemerintah Cina. Gedung yang dibangun di tengah kota Beijing dan berada kawasan World Trade Center (WTC) tersebut akan digunakan secara gratis untuk promosi produk-produk usaha kecil menegah (UKM).

"Kita akan mempersiapkan UKM mana saja, karena itu gratis," kata Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga, melalui siaran resmi, Rabu (4/1).

Khusus untuk Indonesia, Cina bahkan memberikan keistimewaan. Satu lantai khusus di lantai 8 gedung tersebut akan diisi oleh UKM Indonesia, dengan luas kurang lebih 739 meter persegi. Tidak hanya itu, pemerintah Cina juga memberikan kesempatan bagi pengusaha Indonesia untuk membuka restoran di lantai bawah gedung yang sama.

"Sedangkan negara lain berbeda, dua negara digabungkan dalam satu lantai dengan luas masing-masing 376 meter persegi," lanjut dia.

Deputi bidang Produksi dan Pemasaran, Kemenkop UKM I Wayan Dipta berharap dalam waktu dekat UKM Indonesia siap untuk memasarkan produknya di kawasan WTC Cina. Ia mengatakan, pihak Kemenkop akan melakukan kunjungan langsung ke lokasi untuk memastikan kelayakan  tempat yang disediakan. Wayan menegaskan, meski gratis jika tidak bagus. Ia memperkirakan, sekitar 70 UKM bisa difasilitasi masuk ke gedung tersebut. Namun ada syarat yang perlu dipenuhi.

"Syarat utamanya adalah UKM berkualitas tinggi, berorientasi ekspor dan kemampuan produksinya di atas rata-rata," ujarnya.

Ketua Umum Indonesian Diaspora Network-China Prof. Yenni Thamrin mengungkapkan, promosi gratis pemerintah Cina ini bertujuan menjalin mitra usaha dengan negara Asia. Indonesia mendapat prioritas karena memiliki hubungan diplomatik yang sudah terjalin lama dengan Cina.

China Asian Year of Handcrafts and Arts saat ini sudah siap digunakan. Indonesia dan Cina juga sudah menandatangani nota kesepahaman bersama. Untuk diketahui Cina merupakan salah satu negara yang menyukai banyak produk UKM asal Indonesia, seperti furniture, kerajinan batik, mutiara, dan aksesoris.

"Diharapkan secepatnya diisi. Untuk Persiapan saya rasa sudah 100 persen sehingga kami mohon arahan pak menteri," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement