Kamis 05 Jan 2017 01:39 WIB

Ini Mekanisme Pengaduan Pelanggan Listrik yang Dicabut Subsidinya

Rep: Frederikus Bata/ Red: Budi Raharjo
Warga mengisi ulang token listrik PLN di Rusun Cipinang Besar Selatan, Jakarta, Rabu (4/1).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Warga mengisi ulang token listrik PLN di Rusun Cipinang Besar Selatan, Jakarta, Rabu (4/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengantisipasi keluhan pelanggan yang tidak lagi mendapat subsidi listrik. Dampak dari kebijakan tersebut, per Januari 2017, ada kenaikan tarif listrik untuk 18 jutaan Rumah Tangga pada golongan 900 volt ampere (VA).

"Hal itu akan terjadi (keluhan) setelah mereka membayar listrik bulan depan," kata Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN, I Made Suprateka, kepada Republika, Rabu (4/1).

Made menjelaskan, kenaikan tarif listrik untuk pelanggan yang dicabut subsidinya akan terjadi dua bulan sekali. Pada tahap pertama, kata dia sekitar sepertiga dari jumlah subsidi dihilangkan.

"Selanjutnya empat bulan kemudian dikurangi dua per tiga, nanti di bulan keenam, dikurangi seluruhnya dari subsidi yang pernah mereka terima," tutur Made.

Untuk keluhan, jelas Made, pemerintah sudah menyiapkan saluran secara online bagi masyarakat di daerah perkotaan. Kemudian di daerah terpencil, diproses melalui pemerintah daerah terendah. "Misalmya kecamatan, mengisi formulir, nanti diproses ke pusat," ujar Made.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement