Rabu 11 Jan 2017 20:25 WIB

Desa Budaya DIY Angkat Kembali Budaya yang Nyaris Punah

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Andi Nur Aminah
Wisatawan berjalan di samping candi induk situs cagar budaya Candi Ijo di Desa Sambirejo, Prambanan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.
Foto: Wisatawan berjalan di samping candi induk situs cagar budaya Can
Wisatawan berjalan di samping candi induk situs cagar budaya Candi Ijo di Desa Sambirejo, Prambanan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Kebudayaan DI Yogyakarta memperkuat keberadaan Desa Budaya di DIY. Desa budaya di DIY saat ini sudah berjumlah 56 desa budaya. "Kami melakukan pembinaan untuk Desa Budaya karena strategis. Kami ingin kebudayaan yang berasal dari masyarakat yang hampir punah diangkat kembali," kata Wakil Dinas Kebudayaan DIY Singgih Raharjo pada wartawan usai bertemu dengan Wakil Gubernur DIY Sri Paku Alam X, I Kepatihan Yogyakarta,  Rabu (11/1).

Menurut dia, Desa Budaya diangkat terus untuk melestarikan kebudayaan yang berbasis budaya. Supaya kebudayaan yang hampir punah kembali diperkuat. Untuk akan dilakukan pendampingan sebanyak dua orang pendamping di setiap Desa Budaya.

Diharapkan dengan adanya pendamping ini nantinya Desa Budaya lebih terarah. "Pada prinsipnya tugas pendampingan adalah melakukan pelestarian, pengembangan dan pemanfaatan. Jumlah desa yang sudah ada akan dievaluasi jumlahnya. Karena kita bicara kualitas. Jangan sampai semakin banyak Desa Budaya justru kualitas dan manajemennya kurang bagus," tuturnya.

Lebih lanjut Singgih mengatakan Desa Budaya ini tersebar di empat kabupaten/kota. Di samping Desa Budaya ada rintisan Desa Budaya . "Tetapi rintisan Desa Budaya ada dikelola oleh kabupaten/kota. Kalau sudah naik yakni menjadi Desa Budaya akan dilakukan pembinaan oleh tingkat provinsi," jelas dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement