Jumat 13 Jan 2017 16:35 WIB

Aher Sesalkan Pertikaian FPI dan GMBI

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Teguh Firmansyah
Ahmad Heryawan
Foto: Republika/Edi Yusuf
Ahmad Heryawan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Aksi unjuk rasa yang melibatkan dua ormas Front Pembela Islam (FPI) dan GMBI terkait pemeriksaan Ketua Umum FPI Habib Rizieq di Mapolda Jawa Barat berujung dengan perusakan mobil pada Kamis (12/1) kemarin.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyesalkan pertikaian yang terjadi antara dua ormas tersebut. Padahal sama-sama warga Jawa Barat yang seharusnya bisa saling menahan emosi.

"Saya menyesalkan sesama anak bangsa hanya karena beda pendapat tidak harus berujung pada konflik. Semua orang tentu harus menahan diri," kata Heryawan kepada wartawan di Jalan Trunojoyo, Kota Bandung, Jumat (13/1).

Gubernur pun mengimbau kepada para pimpinan ormas untuk bertanggungjawab membina anggotanya. Agar tidak sembarangan melakukan tindakan anarkis yang merugikan pihak lainnya.

"Saya mengimbau para pimpinan ormas untuk menenangkan, menertibkan anggotanya. Karena massa ormas biasanya patuh pada pimpinan," ujarnya.

Pria yang akrab disapa Aher ini pun meminta ormas untuk berkomitmen menjaga Jabar tetap kondusif. Dengan menjunjung tinggi toleransi dan keharmonisan.

Menurutnya sama seperti Indonesia, Jawa Barat merupakan wilayah yang memiliki keberagaman. Sehingga wajar ada perbedaan yang seharusnya disikapi dengan saling menghargai.

"Jabar milik kita, Indonesia milik kita. Kita meyakini kebhinekaan. Allah cipatakan keberagaman. Coba hadirkan dalam koridor toleransi keagamaan. Apapun keadaannya saya ingin warga Jabar mencintai kedamaian," tuturnya.

Berkaitan dengan proses hukum yang tengah diusut Polda Jabar terhadap Habib Rizieq, Aher meminta seluruh masyarakat menyerahkan ke kepolisian sebagai aparat hukum. Ia yakin kepolisian bisa mengusut tuntas dalam penyelidikannya.

"Sebagai perangkat hukum yang memeriksa, aparat tentu bekerja sesuai hukum yang berlaku. Oleh karena itu secara hukum yang ada kita serahkan proses hukum berjalan tanpa ada keberpihakan," ujarnya.

Sebelumnya Habib Rizieq memenuhi panggilan pemeriksaan atas dugaan penistaan Pancasila yang dilaporkan oleh Sukmawati Soekarnoputri. Saat pemeriksaan terdapat dua ormas yang pro dan kontra terhadap Habib Rizieq. Unjuk rasa yang sedianya berjalan kondusif berujung pada kericuhan saat pemeriksaan selesai.

Baca juga,  Diduga Buntut Pengadangan FPI di Bandung, Sekretariat GMBI Bogor Dibakar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement