Senin 16 Jan 2017 12:57 WIB

Mengapa Xi Jinping Bersedia Hadir di Davos?

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
Xi Jinping
Foto: REUTERS/Lintao Zhang
Xi Jinping

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Untuk pertama kalinya dalam sejarah kepala negara Cina menghadiri forum ekonomi dunia, World Economic Forum(WEF) dan akan menjadi bintang utama. Selain daya tarik puncak pegunungan Alpen yang tertutup salju dan secangkir cokelat panas Swiss nan lezat, kehadiran Xi di Davos, Swiss menjadi pertanyaan.

Seperti dilansir dari laman BBC News, Senin (16/1), Davos akan menjadi panggung internasional bagi Xi dan membanggakan negaranya. Berikut tiga hal yang akan disampaikan Xi dalam perhelatan WEF pada 17 Januari 2017.

1. Perdagangan Bebas

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 (Foto: Perdagangan bebas dengan Cina/Sumber: IDBTimes)

Globalisasi telah memberi manfaat lebih besar bagi Cina dibandingkan negara lain di dunia. Di saat Amerika Serikat (AS) menarik diri dari perjanjian perdagangan bebas, Xi justru aktif mengkampanyekan posisi Cina sebagai mitra dagang terbaru yang ramah di dunia.

Tentu selalu ada kritik bahwa Cina hanya membuka ekonominya untuk mendapatkan keuntungan sendiri. Tapi pemimpin Cina itu menepis semua tudingan itu dalam setiap pidatonya di luar negeri.

2. Cina Sebagai Kekuatan Perdamaian

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 (Foto: Parade militer Cina di di Lapangan Tiananmen/Sumber: AP)

Ini merupakan bagian diplomasi Cina untuk meyakinkan dunia bahwa kebangkitan Cina adalah hal baik bagi semua orang.

Profesor Kerry Brown dari King College London mengatakan, Presiden Xi kemungkinan besar akan menyajikan citra Cina ke dunia sebagai teman untuk semua orang, panda besar yang lucu dan harus dipeluk semua orang. Tapi upaya ini kemungkin akan menemui hambatan terutama karena masih adanya kecemasan tentang kekuatan militer Cina di Laut Cina Selatan.

Namun Jia Xiudong dari China Institute of International Affairs mengatakan Davos adalah kesempatan yang baik untuk menentang persepsi ini. Menurutnya, negara-negara lain mungkin melihat Cina agresif, negara tegas. Tapi ini adalah kesalahpahaman.

"Itu lah mengapa hal itu seperti kesempatan yang baik bagi presiden untuk menyampaikan pesannya," ujar dia.

3. Simbolisme

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 (Foto: Bendera Cina dan Amerika Serikat/Sumber: AP PHOTO/Andy Wong)

Pidato Presiden Xi muncul hanya tiga hari sebelum Donald Trump dilantik sebagai presiden AS ke-45. "Amerika sedikit turun di mata dunia karena pemilu dan Cina lebih menonjol," kata Profesor Brown.

Kesombongan juga tampaknya menjadi faktor kehadiran Xi. Ia menikmati popularitas yang besar di rumah dan kini akan berdiri di panggung internasional.

Xi akan berdiri sambil memuji kebijakan ekonomi Cina di tengah kemampuan AS sebagai negara adidaya sedang dipertanyakan. Tapi, sementara ia menjadi sorotan di panggung Davos, itu tidak akan menghapus urusan yang harus ditanganinya saat kembali ke rumah, yakni pertumbuhan ekonomi yang melambat dan pelemahan mata uang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement