Selasa 17 Jan 2017 12:09 WIB

Jelang Lelang, Harga Obligasi Cenderung Melemah

Rep: Idealisa Masyirafina/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Selain saham dan reksadana, obligasi bisa menjadi salah satu sarana investasi.
Foto: Aditya Pradana P/Republika
Selain saham dan reksadana, obligasi bisa menjadi salah satu sarana investasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga obligasi berpeluang akan kembali melanjutkan pelemahannya. Analis Senior Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada menjelaskan, jelang lelang obligasi Surat Berharga Negara (SBN), tampaknya pelaku pasar mengurangi aktivitas transaksinya yang berimbas pada menurunnya harga sejumlah obligasi.

"Di sisi lain, sebagai antisipasi akan kembali melemahnya laju Rupiah yang dapat mempengaruhi laju obligasi maka harga obligasi masih dimungkinkan berpeluang akan kembali melanjutkan pelemahannya," ujar Reza, Selasa (17/1).

Menurut Reza, kali ini pelaku pasar mulai menanggapi pelemahan pada laju Rupiah dimana terlihat dari pergerakan harga obligasi yang cenderung mulai melemah. Minimnnya sentimen positif membuat pelaku pasar kembali mengurangi aktivitas beli terkecuali untuk beberapa seri yang terlihat masih ada aktivitas transaksinya.

Pada pergerakan SUN, terlihat yield bertenor pendek bersamaan dengan tenor menengah dan panjang mulai bergerak naik dan berhimpitan dengan pergerakan yield di hari sebelumnya. Sementara, pada laju obligasi korporasi kembali bergerak variatif dan mulai terlihat adanya pelemahan di beberapa seri.

Pergerakan yield untuk masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) rata-rata mengalami penurunan yield -3,36 bps; tenor menengah (5-7 tahun) turun -2,05 bps; dan panjang (8-30 tahun) turun -0,87 bps.

Mulai adanya aksi jual membatasi aksi beli yangkembali terbatas. Tak terkecuali pada seri obligasi benchmark. Pada FR0053 yang memiliki waktu jatuh tempo ±6 tahun dengan harga 99,08 persen memiliki yield 7,21 persen atau 5,76 bps dari sehari sebelumnya di harga 99,33 persen memiliki yield 7,15 persen.

Untuk FR0072 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 102,58 persen dan yield 7,98 persen atau naik 4 bps dari sehari sebelumnya di harga 102,98 persen dan yield 7,94 persen.

Pada Senin (16/1), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price naik 0,002 bps di level111,7388 dari sebelumnya di level 111,7336. Sementara itu, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price naik 0,05 bps di level 106,49 dari sebelumnya di level 106,44.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement