REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan massa Front Pembela Islam (FPI) dan berbagai Ormas tampak sudah memadati halaman depan Gedung Polda Metro Jaya untuk mengawal pemeriksaan Habib Rizieq. Pada pukul 10.00 WIB, mereka tampak duduk memenuhi Jalan Jenderal Sudirman, sebagian ada yang berdiri dan berorasi di atas mobil komando.
Sang orator yang mengenakan gamis berwarna putih kemudian berorasi meminta polisi independen dan tak tergesa-gesa saat melakukan pemeriksaan terhadap Habib Rizieq terkait kasus uang berlogo palu arit. "Polisi jangan mau dijadikan alat kepentingan politis," ujar orator tersebut di atas mobil komando, Jalan Jenderal Sudirman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (23/1).
Di bawah sengatan terik matahari, massa yang rata-rata mengenakan pakaian putih tersebut mendesak agar Habib Rizieq juga dibebaskan dari segala tuduhan pidana yang ditujukan kepadanya. "Bebaskan Habib Rizieq, jangan kriminalisasi ulama," ucap dia dengan disambut takbir oleh massa lainnya.
Akibat adanya unjuk rasa tersebut, ruas jalan menuju Blok M menjadi tersendat karena jalur lambat yang berada di depan Polda Metro Jaya ditutup oleh petugas. Karena itu, sepeda motor terpaksa melewati jalur cepat yang biasa dilalui oleh kendaraan roda empat.
Sementara, pengacara Habib Rizieq, Kapita Ampera memastikan, Rizieq hadir dalam pemeriksaan perdana hari ini. "Sekarang masih dalam perjalanan," kata Kapita saat dikonfirmasi.
Sampai saat ini, massa masih berkonsentrasi di lokasi. Personel kepolisian pun beraiaga di depan gerbang yang juga diberi kawat berduri.
Pemanggilan Habib Rizieq adalah terkait kasus dugaan penodaan terhadap mata uang rupiah yang baru. Rizieq menyebutkan dalam ceramahnya yang diunggah di YouTube akun FPI TV pada 25 Desember 2016 yang menyatakan ada lambang palu arit di mata uang baru. "Ini duit baru, ada dua ribu, lima ribu, 10 ribu, 20 ribu, lagi-lagi Palu Arit. Lihat cetakannya, ini palu arit, bolak balik juga Palu Arit," kata Rizieq dalam video tersebut.