Selasa 24 Jan 2017 19:56 WIB

PDIP Nilai Pelapor tak Paham Isi Pidato Megawati

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira memberikan keterangan pers terkait acara perayaan HUT PDIP ke-44 di kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (9/1).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira memberikan keterangan pers terkait acara perayaan HUT PDIP ke-44 di kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (9/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira menilai Aliansi Anak Bangsa Gerakan Anti Penodaan Agama, yang melaporkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ke Bareskrim Polri tidak mengerti konteks pernyataan Megawati. Karena itu, Hugo menyarankan agar pelapor atas nama Baharuzaman mempelajari pidato Megawati secara seksama terlebih dahulu.

"Suruh pelajari dulu kasusnya, itu orang yang melapor yang enggak mengerti persoalan, enggak mengerti substansi pidato itu," katanya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (24/1).

Andreas menilai pernyataan Megawati sama sekali tidak menyinggung soal agama bahkan menghina agama, melainkan berbicara persoalan kebangsaan dan peradaban. Ia justru menyayangkan, pelapor yang dianggap tidak memahami betul-betul ucapan Mega tetapi malah menjadikan laporan hukum.

"Kalau saya bilang, kalau dia tidak paham lalu dia laporkan jadi malu sendiri nanti," ujar anggota Komisi l DPR itu.

Menurutnya, PDIP sendiri enggan terlalu serius menanggapi pelaporan terhadap Megawati tersebut. Namun demikian, pihaknya tentu tetap akan menyiapkan tim jika harus menindaklanjuti laporan tersebut.

"Siap saja. Cuma ya, jadi terlalu naif," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement