Selasa 24 Jan 2017 20:32 WIB

Baharuzaman: Saya Sakit Hati dengan Pidato Megawati

Rep: Mabruroh/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politiknya pada HUT ke-44 PDIP di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (10/1).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politiknya pada HUT ke-44 PDIP di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (10/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Humas LSM Aliansi Anak Bangsa Gerakan Anti Penodaan Agama, Baharuzaman mengaku sakit hati dengan pidato Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Poetri. Dalam pidato Mega seolah menyatakan bahwa kehidupan hari akhir dari para peramal masa depan.

"Saya sebagai umat Islam melihat dan mendengar pidato itu merasa tersakiti. Menyangkut akidah saya sebagai orang Muslim," kata Baharuzzman di Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (24/1).

Baharuzaman menjelaskan mendengar kalimat 'peramal masa depan' pernyataan tersebut seolah-olah keyakinan umat muslim akan adanya hari akhir hasil dari ramalan. Padahal adanya hari akhir dan kehidupan setelahnya telah disebut-sebutkan dalam Alquran yang merupakan firman Allah SWT.

"Jadi seolah-olah apa keyakinan saya sebagai Muslim tentang hari akhir yang disebut adalah hasil dari peramal, saya sangat kecewa. Padahal setelah dunia fana itu ada hari akhir, setelah itu ada surga dan neraka," jelasnya.

Dia mengaku tidak tahu apakah jika di agama lain hal tersebut termasuk penodaan agama atau bukan. Yang pasti sebagai umat Muslim kata dia celetukan adanya kehidupan setelah meninggal dianggap tidak jelas dan dari peramal  padahal sudah jelas disebut dalam Alquran adalah bentuk penodaan agama.

Sehingga dirinya melaporkan putri Presiden RI pertama Soekarno ke Bareskrim Polri pada Senin (23/1) kemarin. Dia juga mengaku menyertakan barang bukti berupa rekaman CD dan transkip pidato Megawati saat sambutan dalam acara HUT ke-44 PDIP pada (10/1) lalu.

Saat disinggung apakah laporan tersebut dilakukan atas pernyataan Habib Rizieq, ia membantah. Menurutnya itu murni pribadi dan LSM. "Enggak ada berdasarkan pernyataan Rizieq Shihab, dan saya pribadi, saya nonton (pidato Mega) dari awal hingga akhir di TV," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement