REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak kepala eksekutif raksasa produsen mobil atau Big Three AS untuk membangun lebih banyak pabrik mobil di negara tersebut. Pembicaraan dilakukan untuk mewujudkan janji Trump membuka lapangan pekerjaan baru di AS dan mencegah industri mobil berinvestasi di Meksiko.
Trump yang mengancam akan memberlakukan tarif 35 persen pada kendaraan impor membuka pertemuan di Gedung Putih dengan CEO General Motors Co Mary Barra, Mark Fields dari Ford Motor Co dan Sergio Marchionne dari Fiat Chrysler Automobiles NV. Ia mengatakan ingin melihat lebih banyak pabrik otomotif di AS.
Sebagai imbalannya, presiden dari partai Republik itu bersumpah untuk memotong peraturan dan pajak. Selama kampanye presiden, ia berjanji untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan menekankan pesannya tersebut dalam pidato pelantikannya pada Jumat (20/1) lalu.
"Kami memiliki dorongan yang sangat besar untuk memiliki pabrik kendaraan dan pabrik lainnya," katanya kepada wartawan pada awal pertemuan di Gedung Putih, Selasa (24/1).
Pertemuan selama satu jam tersebut menjadi babak baru dalam pemerintahan AS dimana seorang presiden melakukan intervensi dalam urusan perusahaan. Untuk diketahui, ini adalah pertama kalinya kepala tiga perusahaan otomotif besar AS itu bertemu bersama dengan presiden AS sejak 2011. Saat itu mereka bertemu dengan Barack Obama untuk mempromosikan kesepakatan standar efisiensi bahan bakar pada 2025.