Jumat 27 Jan 2017 06:11 WIB

Dokter Kenya Diminta Akhiri Mogok Atau Dipenjara

Dokter Kenya mogok kerja.
Foto: IB Times
Dokter Kenya mogok kerja.

REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Pengadilan Kenya memerintahkan agar dokter mengakhiri aksi mogok kerjanya dalam lima hari ke depan atau mereka akan dipenjara, Kamis (26/1). Dokter telah mogok kerja selama enam pekan hingga membuat rumah sakit pemerintah terjebak krisis jelang awal masa pemilihan umum.

Hakim Hellen Wasilwa sebelumnya telah menskors ketua serikat dokter selama satu bulan pada 12 Januari. Hukuman diberikan setelah mereka menolak keputusan pengadilan yang menyatakan aksi mogok ilegal.

Meski demikian, hakim memberi mereka waktu untuk menghindari penjara dengan berunding selama dua pekan. Wasilwa memperpanjang masa tenggat pembubaran aksi mogok hingga lima hari, Kamis.

"Tugas pengadilan adalah menghasilkan solusi yang diterima seluruh pihak," katanya saat mengumumkan keputusan itu.

Ribuan dokter beserta pendukungnya berjalan dari pengadilan ke pusat kota di Nairobi untuk menemui ketua serikat pekerja, dan membahas sikap mereka terkait keputusan sidang. Sekitar 5.000 anggota Serikat Apoteker dan Dokter Gigi Kenya (KMPDU) menggelar mogok kerja pertama pada 5 Desember.

Sejak saat itu, media melaporkan banyak pasien tak terurus. Media kerap menampilkan foto ranjang rumah sakit yang kosong karena pasien telah dibawa keluarganya ke rumah.

Serikat pekerja itu meminta agar pemerintah menepati janjinya 2013 lalu. Pemerintah sempat berjanji akan menaikkan gaji pokok dokter hingga 150-180 persen, meninjau kembali lingkungan kerja mereka, dan menetapkan aturan promosi. Pihak itu juga mengatakan akan mempekerjakan lebih banyak pegawai di rumah sakit.

Namun pemerintah ternyata hanya mampu memberi kenaikan sebanyak 40 persen dengan berbagai macam syarat. "Kami bukannya tak ingin membayar para dokter. Namun jika mereka meminta gaji yang tak masuk akal, kita harus menjelaskan tuntutan itu tak dapat dipenuhi," kata Menteri Keuangan Henry Rotich ke Citizen TV, Rabu.

Pemenuhan tuntutan dinilai akan mendorong aksi mogok kerja buruh lainnya. Dosen dari universitas negeri juga menggelar mogok kerja pekan lalu. Aksi itu menambah masalah pemerintah jelang pemilihan presiden dan parlemen Agustus mendatang.

Uhuru Kenyatta diprediksi akan kembali mencalonkan diri untuk periode kedua atau masa terakhirnya sebagai presiden.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement