REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pangdam Jaya, Mayjen TNI Teddy Laksmana bersama pejabat lainnya turut menyambangi kediaman Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma'ruf Amin di Jalan Deli Lorong 27 Koja, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (1/2) malam. Teddy mengungkapkan kunjungan tersebut hanya untuk bersilaturahim kepada kiai sepuh Nahdlatul Ulama (NU) itu.
"Enggak ada, biasa, saya silaturahim saja di sana ya, terimakasih untuk konfirmasinya ya," ucapnya saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (2/2).
Seperti pejabat lainnya yang datang, Teddy juga enggan mengungkap isi pembicaraan dalam pertemuan tersebut. Rata-rata pejabat yang hadir dalam pertemuan tersebut hanya mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut hanya silaturahim saja dan tidak ada kaitannya pernyataan kontroversial terdakwa kasus penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam sidang kasus penistaan agama di Kementan, Jakarta Selatan pada Selasa (31/1).
Sementara, dihubungi terpisah, Kapendam Jaya Kolonel Heri Prakoso mengatakan bahwa dirinya memang tidak ikut dalam pertemuan tersebut. Namun, ia mengetahui beberapa pejabat yang hadir dalam pertemuan tersebut, yaitu Teddy dan Kapolda Metro Jaya, Irjen M Iriawan.
Terkait dengan kondisi Ibu Kota saat ini, menurut Heri, belum ada intruksi khusus dari petinggi TNI. Pasalnya, kata dia, kondisi terkini di Ibu Kota sejauh ini masih baik-baik saja. "Tidak ada (intruksi khusus). Ibu kota kan baik-baik saja, emang ada apa di Ibu Kota? Insya Allah aman, harus amanlah Ibu Kota," ujar Heri saat dikonfirmasi.
Terkait pertemuan tersebut, Heri mengaku juga sudah melihat bahwa Kiai Ma'ruf sudah memgimbau agar umat Islam tetap tenang. "Saya lihat di media online kan Pak Kiai juga sudah mengatakan agar umat tenang, kan gitu," ucapnya.
Ia menuturkan, pihaknya tidak berhak mengimbau kepada umat Islam karena umat hanya akan mengikuti Kiai Ma'ruf. "Saya kan tidak mengimbau saya kan tidak punya umat, Pak Kiai sendiri yang punya umat sudah mengatakan dan mengimbau," ujarnya.
"Kalau dari saya sendiri, Jakarta harus tetap aman lah, wong sebagai barometernya Indonesia kok. Kalau Jakarta sendiri tidak aman gimana daerah lain?," imbuhnya.