REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Polda Jawa Barat berupaya membuat Polisi Santri, agar mereka mempunyai bekal untuk berdakwah minimal di lingkungannya sendiri, karena selama ini Polisi dikenal ketika ada sesuatu masalah saja.
Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan di Cirebon, Ahad, mengatakan akan membuat Polisi Santri dan setiap Polres minimal 15 anggotanya mengikuti program ini dan diharapkan nantinya Polisi bisa berdakwah.
"Anggota yang mempunyai kemampuan ilmu agama lebih akan dididik lagi dengan kemampuan khusus agar bisa berdakwah, menjadi imam dan bisa menjadi khatib minimal di lingkungannya," katanya.
Anton menuturkan program tersebut adalah upaya untuk memperkenalkan lagi Polisi, agar tidak hanya dikenal dengan adanya masalah kriminal saja. Ia berharap dengan adanya program ini, maka Polisi juga bisa dikenal oleh masyarakat sebagai imam, khatib, pengajian dan yang lainnya.
"Biasanya kita dikenal kalau ada tempat hitam seperti perjudian, sabung ayam, untuk itu nantinya Polisi bisa dikenal masyarakat ketika menjadi Imam shalat, khatib dan yang lainnya," tuturnya.
Ia menambahkan dengan adanya program ini, Polisi bisa lebih memasyarakat dan pihaknya juga akan mengirimkan para anggotanya ke pesantren untuk menjadi santri, agar ilmunya lebih matang lagi.
"Kalau ilmu tanpa guru kan akan menjadi sesat, maka kita juga akan mengirimkan anggota ke Pesantren selama satu pekan," tambahnya.