Selasa 07 Feb 2017 11:08 WIB

Kebijakan Trump Buat Kursi Kosong di Oscar

Piala Oscar.
Foto: Reuters
Piala Oscar.

REPUBLIKA.CO.ID, Presiden Academy of Motion Picture Arts and Sciences (penyelenggara Oscar) Cheryl Boone Isaacs, bereaksi terhadap kebijakan Trump tentang larangan berkunjung ke Amerika Serikat untuk tujuh negara mayoritas Muslim.

"Kita tahu bahwa ada beberapa kursi kosong di ruangan ini, yang membuat kita semua aktivis," kata Boone Isaacs dalam acara makan siang untuk menyambut para nominasi Oscar yang digelar di Beverly Hilton Hotel, Senin (6/2), seperti dilansir dari The Hollywood Reporter.

Acara tersebut digelar untuk menyambut semua orang yang masuk dalam nominasi Academy Awards ke-89, yang akan diselenggarakan pada 26 Februari mendatang. Namun, kebijakan presiden Trump tentang larangan perjalanan dari tujuh negara Muslim, yang saat ini ditahan karena perintah penahanan sementara yang dikeluarkan oleh hakim pengadian AS James Robert di Settle, telah berdampak pada kehadiran para nominasi di Oscar tahun ini.

Dalam pernyataannya yang dikeluarkan pada 29 Januari, sutradara asal Iran Asghar Farhadi, yang filmya The Salesman masuk dalam kategori film berbahasa asing terbaik, mengatakan bahwa dia tidak akan menghadiri acara penghargaan tersebut karena kebijakan pemerintah yang dia nilai tidak adil.

Sementara itu, dalam sambutannya Boone Isaacs tidak menyebut nama Trump, tapi dia mengatakan "Seni tidak memiliki batas." Dia melanjutkan,"Masyarakat yang kuat tidak menyensor seni, mereka merayakannya," dan menambahkan, "Batasan tidak dapat menghentikan salah satu dari kami," disambut tepuk tangan meriah.

Boone Isaacs juga memuji upaya yang telah dilakukan Academy dalam hal diversitas. "Wow, ada banyak perbedaan yang ada pada tahun ini," kata dia, merujuk fakta bahwa tahun ini ada lebih banyak "warna" nominasi, terutama dalam kategori akting, yang telah dicap #OscarsSoWhite selama dua tahun belakangan.

"Kemajuan nyata telah dibuat -- kemajuan yang saya yakin akan berlanjut di masa depan," kata dia.

"Ketika kita menjadi inklusif, kita menjadi contoh penting. Kita menjadi agen perubahan," tambah dia.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement