Kamis 09 Feb 2017 18:25 WIB

Pemkot: Daging Sapi di Sukabumi Bebas Antraks

Daging sapi (ilustrasi)
Daging sapi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat, memastikan daging sapi yang beredar di pasar tradisional maupun modern daerah ini terbebas dari penyakit antraks dan aman untuk dikonsumsi.

"Berdasarkan hasil survei yang dilakukan kami ke sejumlah lokasi peternakan sapi dan domba tidak ditemukan hewan ternak yang tertular atau mengidap antraks," kata Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Sukabumi Riki Barata di Sukabumi, Kamis (9/2).

Walaupun tidak ditemukan adanya sapi yang terjangkit penyakit tersebut pihaknya tetap melakukan pengawasan ketat dan rutin khususnya yang berkaitan dengan keluar masuknya hewan ternak di wilayah Kota Sukabumi.

Menurutnya, penyakit antraks atau radang limpa hewan merupakan salah satu penyakit zoonosis yang bisa menular dari hewan kepada manusia. Selain itu, penyakit tersebut hampir setiap tahun muncul di daerah endemis sehingga harus diwaspadai.

Maka dari itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat jika menemukan adanya hewan ternak seperti sapi, domba maupun kerbau yang diduga terjangkit antraks agar segera melaporka ke pihaknya atau petugas pemerintahan terdekat agar bisa cepat ditanggulangi.

Selain itu, warga juga sekali-kali membeli atau mengonsumsi daging hewan ternak yang berwarna gelap dan berlendir, tapi harus teliti sebelum membeli dan tidak tergiur dengan harga yang murah. "Setiap daging sapi yang beredar di pasaran seluruh harus lulus uji kesehatan, biasanya pengujian tersebut dilakukan di rumah potong hewan," tambahnya.

Riki mengatakan pihaknya juga tidak segan memberikan sanksi tegas kepada penjual daging sapi yang berlaku curang karena bisa membahayakan kesehatan warga. Di sisi lain, adapun ciri-ciri sapi yang tertular virus antraks seperti bulunya kusam, badannya panas dan tidak mau makan, serta dari anus atau lubang hidung keluar darah.

Lanjut dia penyakit antraks ini hanya menular dari hewan ke manusia dan tidak menular dari manusia ke manusia. Sehingga jika ada warga yang diduga tertular antraks tidak perlu khawatir dalam memberikan penanganan sebab tidak akan ditularkan dari manusia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement