Jumat 10 Feb 2017 17:33 WIB

H-7 Jelang Pencoblosan, Masyarakat Biasanya Sudah Tentukan Paslon

Debat Cagub-Cawagub Pilkada 2017 (ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Debat Cagub-Cawagub Pilkada 2017 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah lembaga survei ramai-ramai mengeluarkan hasil risetnya pada sejumlah paslon yang bertarung pada pilkada serentak di sejumlah daerah. Menurut Lembaga Survei Politik Indonesia (LSPI) umumnya, tujuh hari jelang pemungutan suara, masyarakat sudah menentukan pilihan dan tidak akan berubah.

"Pada umumnya tujuh hari menjelang pemungutan suara sudah tidak mungkin mengubah pilihan. 61,4 persen menyatakan pilihannya sudah mantap, tidak akan berubah," ujar Muhammad Fajri, Direktur Riset LSPI Sulselbar dalam keterangan tertulis, Jumat (10/2).

Salah satu wilayah yang disurvei LSPI adalah Pilkada Sulbar 2017. LPSI wilayah Sulselbar mengungkapkan, berdasarkan hasil surveinya, pasangan nomor urut dua Salim-Hasan unggul dengan meraih 37,2 persen, ABM-Enny 29,7 persen dan SDK-Kalma di posisi buncit 13,5 persen. Selisih kemenangan Salim-Hasan atas ABM-Enny adalah sebesar 7,5 persen dan selisih kemenangan pasangan Salim-Hasan atas SDK-Kalma adalah sebesar 23,7 persen.

LSPI menyebut survei mereka lakukan dari 27 Januari sampai 4 Februari 2017. Survei melibatkan 800 responden yang dipilih secara acak bertingkat dengan margin of error 3,5 persen.

Muhammad Fajri mengatakan masih ada sisa suara sebanyak 19,6 persen menyatakan rahasia, tidak tahu atau tidak menjawab. Menanggapi hasil survei Tersebut, H. Hamzah Hapati Hasan Ketua Tim Pemenangan Salim-Hasan menyatakan mengapresiasi kerja tim pemenangan, struktur partai, jaringan keluarga, relawan dan simpatisan, atas kerja merekalah pasangan nomor urut 2 ini bisa meraih hasil positif.

Hamzah menambahkan timnya harus terus berjuang meningkatkan raihan suara. Ia meminta kepada semua tim untuk turun mengawal dan meningkatkan kemenangan yang diteropong melalui survei. "Di survei internal kami juga, kita menang, karenanya semua pendukung Salim-Hasan wajib mengawasi jangan sampai terjadi kecurangan, awasi lingkungan jangan sampai ada money politik, jangan sampai ada pemilih siluman dan terus turun serta jaga TPS masing-masing dan raihlah simpati pemilih sebanyak mungkin," kata dia.

Hal tersebut sebagaimana terekam dalam hasil survei Lembaga Survei Politik Indonesia (LSPI Sulselbar) yang dilakukan dari tanggal 27 Januari sampai 4 Februari 2017. Survei melibatkan 800 responden yang dipilih secara acak bertingkat dengan margin of error 3,5 persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement