Ahad 12 Feb 2017 08:00 WIB

Solidaritas Lintas Agama untuk Muslim Kanada

Muslim Kanada
Foto: www.patdollard.com
Muslim Kanada

REPUBLIKA.CO.ID, MONTREAL – Sebanyak 14 masjid di Montreal, Kanada, akan menggelar diskusi terbuka pada Ahad (12/2) waktu setempat. Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat solidaritas warga lintas agama di kota tersebut.

Selain itu, para warga akan berkumpul untuk mengenang para korban serangan masjid di Quebec, Kanada, yang terjadi dua pekan silam. Menurut ketua Dewan Muslim Montreal, Salam Elmenyawi, acara dialog tersebut merupakan kegiatan tahunan yang terselenggara untuk ke-17 kalinya sampai saat ini.

“Masjid-masjid kami selalu terbuka bagi siapapun yang hendak datang,” kata Elmenyawi, seperti dikutip Montreal Gazette, Sabtu (11/2).

“Pada kegiatan tahun ini, saya melihat adanya perbedaan. Kejadian serangan di Quebec lalu itu sungguh-sungguh tragedi. Hanya dengan berdialog, kita dapat bercermin dan menyadari kekurangan-kekurangan kita,” lanjut dia.

Beberapa tokoh agama setempat dipastikan hadir. Mereka antara lain Pastor John Walsh, Pendeta Darryl Gray, dan pemuka Yahudi, Michael Whiteman. Sejumlah warga non-Muslim bahkan ikut sebagai panitia.

Elmenyawi berharap, warga Montreal yang belum pernah mengunjungi masjid sama sekali agar bersedia hadir. Hal ini penting agar Islam lebih dikenal kepada seluas-luasnya masyarakat.

“Saya harap, orang-orang akan datang agar sama-sama kita merenungi insiden Quebec silam. Kita harus bersatu melangkah ke depan,” ujarnya.

Seperti diketahui, pada 29 Januari lalu, sebuah masjid di Sainte-Foy, Quebec, Kanada, diserang oknum bersenjata api. Saat itu, kaum Muslim sedang shalat isya berjamaah. Enam orang dilaporkan tewas. Pelakunya sudah teridentifikasi sebagai Alexandre Bissonnette, pemuda berusia 27 tahun.

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau tanpa ragu mengecam aksi ini sebagai terorisme. Menurut Fazle Elahi Ahmad—imam di Masjid Khadijah Point-St-Charles, Montreal—warga Kanada pada umumnya juga menyatakan duka cita mendalam atas kejadian ini.

Beberapa hari setelah insiden, kenang Ahmad, pihaknya menerima ratusan surat atau sambungan telepon yang menyampaikan belasungkawa kepada komunitas Muslim.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement