Ahad 12 Feb 2017 23:28 WIB

Agar Sukses, Pengusaha Muslim Butuh Dua Hal Ini

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Agung Sasongko
Pengusaha Muslim asal AS Muhammad Geraldez (kiri) memberikan paparan saat silaturahim ke Republika, Jakarta, Selasa (7/2).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Pengusaha Muslim asal AS Muhammad Geraldez (kiri) memberikan paparan saat silaturahim ke Republika, Jakarta, Selasa (7/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengusaha Muslim asal Amerika Serikat, Mohammed Geraldez memiliki impresi atau anggapan terkait wirausahawan yang berasal dari Asia Tenggara, termasuk di Indonesia dan Malaysia. Wirausaha di Indonesia masih memiliki rasa malu, kesederhanaan, dan enggan membeberkan kendala mereka dalam berbisnis kepada publik.

Padahal, menurut Geraldez, untuk menjalankan sebuah usaha, seseorang harus memiliki keberanian dan kepercayaan diri. Selain itu, Geraldez menyatakan, sebagai pelaku usaha, seorang wirausahawan harus menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri dan usaha yang dilakoninya.

''Pada saat jadi pemimpin, dia harus bisa memutuskan walaupun dalam kondisi yang tidak nyaman sekalipun. Tidak hanya itu, pemimpin tersebut harus bisa mengatur kondisi psikologis dari bisnis atau usaha yang dipimpinnya,'' ujar Geraldez.

Sementara, terkait potensi yang dimiliki Indonesia dalam peranannya di industri halal global, Geraldez menyebut, sebenarnya Indonesia memiliki potensi yang besar. Terlebih dengan jumlah Muslim terbesar di dunia. Karena itu, industri halal di Indonesia harusnya bisa berkembang lebih pesat. Industri halal tersebut termasuk dalam aspek keuangan syariah, pariwisata, dan makanan.

''Kalian sudah memiliki populasi yang besar. Kalian tinggal mencari sosok yang bisa memaksimalkan, membangun inspirasi, dan mengembangkan hal tersebut. Sekitar 230 juta bukanlah angka yang kecil,'' ujar Geraldez, yang tertarik masuk Islam pada saat kuliah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement