Ahad 25 Nov 2012 20:29 WIB

Selamat Jalan Hector Camacho

Rep: Irfan Fitrat/ Red: Fernan Rahadi
Hector Camacho
Foto: guardian
Hector Camacho

REPUBLIKA.CO.ID, SAN JUAN -- Mantan juara tinju dunia di tiga kelas berbeda, Hector 'Macho' Camacho, menghembuskan napas terakhirnya, Sabtu (24/11). Ajal menjemput salah satu petinju terbaik asal Puerto Rico itu setelah sekitar empat hari terbaring di rumah sakit Centro Medico, San Juan.

"Ayah adalah seorang petarung, pahlawan. Dia sekarang tengah bertarung untuk kehidupannya dan kami harus membiarkannya bertarung hingga akhir," ujar putra Camacho, Camacho Jr, sehari jelang kematian sang ayah, seperti dilansir ESPN Soccernet.

Pertarungan itu berakhir sudah. Sang legenda pun harus pergi meninggalkan orang-orang terdekatnya.

Kejadian tragis menimpa Camacho pada Selasa (20/11). Orang tak dikenal menembaknya di bagian rahang ketika ia berada dalam mobil di luar bar daerah Bayamon, kota tempat kelahirannya. Peluru itu menembus rahangnya dan merusak tiga dari empat arteri utama pada bagian leher. Kondisi itu menyebabkan aliran darah menuju otak terganggu.

Direktur Centro Medico, Dr Ernesto Torres, mengatakan, Camacho mengalami mati otak akibat luka tembakan itu. Mantan petinju berusia 50 tahun ini berada dalam kondisi koma.

Pada Sabtu (24/11), atas permintaan keluarganya, dokter melepas alat bantu medis yang membantunya bertahan hidup. Tak lama kemudian, Camacho mengalami serangan jantung dan menghembuskan nafas terakhirnya.

"Saya sudah kehilangan anak saya tiga hari lalu," kata ibunda Camacho, Maria Matias, sehari sebelum ajal menjemput anaknya, seperti dilansir CBS News.

Matias tampaknya harus merelakan kepergian anaknya. Karena itu, ia mempertimbangkan untuk melepas alat bantu medis Camacho. Ia mengatakan, "Anak saya tidak lagi hidup. Anak saya hanya hidup bagi orang-orang yang mencintainya."

Kematian Camacho menjadi kabar duka bagi dunia tinju. Namanya mengharumkan Puerto Rico dengan berbagai prestasinya. Petinju yang dikenal mempunyai pukulan cepat dan gaya flamboyan ini pernah merebut gelar juara kelas bulu WBA pada 1983. Ia kemudian menyabet sabuk juara kelas ringan WBC (1985) dan kelas welter junior (1989 dan 1991).

Sepanjang kariernya, Camacho pernah bertarung dengan para petinju ternama. Diantaranya Oscar de la Hoya, Sugar Ray Leonard dan Felix Trinidad. Ia membukukan 79 kemenangan, tiga kali imbang dan hanya enam kali menelan kekalahan. Pertarungan terakhirnya di ring tinju terjadi pada 2010 ketika ia kalah melawan Saul Duran.

Nama Camacho sempat harum di ring tinju dunia. Akan tetapi, ia juga mempunyai cerita kontroversial dalam kehidupan pribadinya. Pada 2007, ia sempat mendapatkan hukuman tujuh tahun penjara karena pencurian. Meskipun, pada akhirnya hukuman itu dihentikan dan ia menjalani masa percobaan. Camacho juga pernah berurusan dengan aparat keamanan karena kepemilikan obat terlarang.

Kehidupan Camacho akhirnya terenggut peluru orang tak dikenal. Rekannya, Adrian Mojica Moreno, langsung meninggal di tempat kejadian setelah penembakan terjadi. Polisi menemukan kantong berisi kokain di dalam mobil mereka. Namun, aparat berwenang masih belum menemukan motif di balik penempakan itu.

Di balik kehidupan pribadinya ini, Camacho tetaplah menjadi satu nama yang memberikan warna di dunia tinju. Kini sang 'Macho' akan menjadi kenangan. Selamat jalan Hector Camacho.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement