Jumat 26 Jul 2013 23:41 WIB

Menpora Akan Kirim Cabor Sarat Prestasi ke SEA Games

SEA Games 2013 Myanmar
SEA Games 2013 Myanmar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo mengatakan pihaknya akan mengirimkan atlet cabang olahraga yang sarat prestasi di SEA Games XXVII di Myanmar Desember mendatang.

"Terbatasnya anggaran untuk SEA Games di Myanmar memaksa kami bersikap realistis dengan mengirimkan atlet dalam jumlah terbatas. Kami ingin terjunkan tim SEA Games yang efisien dan sarat prestasi," ujar Roy Suryo di Jakarta, Jumat (26/7).

Menpora menanggapi langkah Satlak Prima yang memilih untuk mengurangi nomor pertandingan dibandingkan dengan mengurangi jumlah cabang olahraga yang diikuti. Ia mengatakan sebelumnya dalam pertemuan dengan KONI dan Satlak Prima ada tiga pilihan penghematan anggaran. Pertama, mengutamakan cabang olahraga (cabor) unggulan, mengirim cabor yang berpeluang merebut medali perak atau perunggu, atau menghapus cabor yang tidak berprestasi.

Yang disepakati dari pilihan tersebut, lanjutnya, mencoret lima cabor yakni muaythay, petangue, hoki, polo air, dan futsal. Namun, ia mengatakan, semua pengurus besar olahraga menolak langkah pencoretan itu sehingga mengakibatkan Kemenpora akan meninjau kembali keputusan tersebut.

Sebelumnya, Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima), Surya Darma, mengatakan tetap memberangkatkan seluruh cabang olahraga yang akan berlaga di SEA Games.

Sebagai langkah penghematan, ia mengatakan, Satlak Prima akan mengurangi jumlah atlet dan ofisialnya pada SEA Games ke-27 di Myanmar, 11-22 Desember mendatang.

"Semula jumlah total atlet dan ofisial yang disiapkan sebanyak 1.006 orang. Jumlah itu dikurangi menjadi total 830 orang, terdiri dari 622 atlet dan 208 ofisial," ujar Surya Darma di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, pengurangan jumlah atlet itu terkait dengan pengurangan jumlah nomor pertandingan yang diikuti Indonesia pada pesta olahraga dua tahunan tersebut. Pengurangan jumlah atlet dan ofisial itu akibat minimnya dana yang dikucurkan pemerintah.

Pemerintah mengalokasikan dana Rp 250 miliar untuk persiapan atlet dan pemberangkatan ke Myanmar. Satlak Prima kemudian mengajukan tambahan dana Rp 60 miliar. Usulan penambahan dana itu kemudian ditolak Kemenpora sehingga berdampak pada pengurangan nomor-nomor pertandingan yang akan diikuti Indonesia.

"Setelah seleksi tim inti SEA Games per Juli, kami lakukan seleksi kembali," ujar Surya di Jakarta (25/7) .

Ia mengatakan pengurus induk organisasi cabang olahraga mau tidak mau mesti menerima pengurangan nomor cabang olahraga yang akhirnya berimbas kepada pengurangan jumlah atlet.

Satlak Prima, kata dia, sudah melakukan penghematan dengan mengurangi sejumlah kegiatan semisal workshop atau lokakarya. "Namun upaya penghematan seperti itu belum cukup karena ebutuhan dana terbesar bagi Pelatnas terserap untuk biaya akomodasi, konsumsi, dan uang saku atlet," ujarnya. Sehingga pengurangan nomor pertandingan, tambah Surya, merupakan jalan terbaik dibandingkan dengan mengurangi jumlah cabang olahraga yang diikuti.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement