REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pelaksanaan Islamic Solidarity Games (ISG) III di Sumatera Selatan (Sumsel) pada 22 September - 1 Oktober 2013 tinggal menghitung hari.
Sampai Kamis (12/9) ini, panitia pelaksana masih menghadapi masalah ketiadaan peraturan presiden (Perpres) sebagai payung hukum pengadaan barang dan fasilitas pertandingan.
Di tengah ketiadaan Perpres tersebut, Indonesia Islamic Solidarity Games Organizing Comitte (INAISGOC) panitia pelaksana ISG masih terus bekerja mempersiapkan pelaksanaan.
“Meski Keppres Nomor 23 tahun 2013 sudah turun, namun panitia sampai kini masih menghadapi kendala belum adanya Perpres sebagai payung hukum panitia untuk mempersiapkan segala perlengkapan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan ISG,’’ kata Wakil Ketua I Panitia Pelaksana ISG, Djoko Pramono, Kamis (12/9).
Djoko Pramono mengatakan Perpres tersebut sangat diperlukan mengingat waktu pelaksanaan yang sudah sangat dekat.
“Karena waktu yang sudah sangat mendesak, panitia ingin menghadap langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,” katanya.
Djoko menjelaskan bahwa masalah tersebut sudah lama disampaikan. Namun, sampai kini Perpres yang ditunggu panitia tak kunjung tiba.
“Apakah pesan tersebut tidak sampai kepada Presiden?’’ tanyanya. ‘’ Saya sangat yakin Presiden ingin pelaksanaan ISG ini terlaksana dengan sukses.”