REPUBLIKA.CO.ID MAKASSAR -- Pesilat andalan Sulawesi Selatan yang juga peraih perak SEA Games Myanmar Awaluddin, mengaku kecewa dengan penilain juri yang ia anggap tidak sportif ketika menghadapi pesilat tuan rumah di babak final SEA Games 201
"Saya ingat sekali saat itu melakukan tendangan namun justru lawan yang mendapatkan poin. Saya juga tidak kecewa dengan penampilan saya melainkan penilain juri yang tidak adil," kata Awaluddin yang mengaku baru tiba di Makassar.
Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) itu menyatakan dirinya tidak akan merasa kecewa jika lawan yang dihadapi memang lebih unggul secara kualitas. Apalagi setiap pertandingan itu memang harus ada yang kalah dan menang.
Ia mempermasalahkan lawan yang dihadapi pada dasarnya hanya memiliki kualitas yang tidak istimewa namun justru dinyatakan sebagai pemenang. "Kita memang merasa dipermainkan di Myanmar. Jika juri bisa menjalankan tugasnya dengan baik maka kami bisa meloloskan 5 pesilat dinomor tanding," katanya.
Setelah pulang di Tanah Air 16 Desember 2013, seluruh pesilat dipersilahkan untuk pulang ke daerah masing-masing. Selanjutnya akan kembali berkumpul di Jakarta dua minggu ke depan.
"Johan yang juga dari Sulsel rencananya tiba malam ini di Makassar. Soal bonus dan sebagainya, kita sebagai atlet tentu kita berharap itu diakomodasi," katanya.