REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menpora Imam Nahrawi secara resmi membuka ajang Indonesia Youth & Sports (IYOS) Festival 2015 di Pusat Pembinaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PP-PON) Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (18/4). Ajang yang dihelat untuk menyambut Asian Games 2018 ini diharapkan dapat memunculkan generasi emas olahraga dan pemuda Indonesia.
"Dengan adanya IYOS ini, kita berharap akan lahir generasi tangguh, gemilang, harapan luar biasa bagi generasi masa depan Indonesia," kata Menpora dalam siaran pers, Ahad (19/4).
Festival Pemuda dan Olahraga Indonesia 2015 diikuti sekitar 6.000 atlet dan pemuda dan beberapa atlet dari negara lain. Kegiatan ini akan berlangsung mulai 18 hingga 26 April 2015. Meliputi Festival Olahraga dan Pentas Kreativitas Pemuda, Pameran, dan Bazar.
Adapun olahraga yang memeriah IYOS 2015 terdiri atas 10 cabang. Yakni taekwondo, karate, pencak silat, angkat besi, kempo, free soccer, wushu, gymnastic (senam), angkat besi serta bina raga.
"Saya salut kepada orang tua yang telah mengantarkan dengan ketulusan, tenaga, pikiran, bahkan dana yang mereka keluarkan, luar biasa. Karena bimbingan orang tua, Insya Allah kita ke depan akan banyak lahir atlet-atlet dan pemuda yang berprestasi dari generasi yang akan datang," kata Imam.
Pada kesempatan ini, Menpora juga berjanji untuk meningkatkan kesejahteraan para atlet dan pelatih."Atlet dan pelatih yang perlu kita apresiasi, Pemerintah sedang memikirkan masa depan atlet agar betul-betul bisa kita perhatikan secara lebih baik," tutur Cak Imam.
Festival pemuda dan olahraga 2015 kali ini merupakan yang pertama kali digelar oleh PP PON bersama dengan Indostrategic bersama dengan JTF PT Jaring Taruna Fajar jelang pagelaran akbar Asian Games 2018. Rencananya ajang ASEN Creative youth festival maupun jalan santai yang melibatkan 100 ribu peserta di Palembang Sumatera Selatan juga akan digelar pada Oktober 2015 mendatang.
"Tujuan IYOS Festival ini adalah untuk mengembangkan potensi generasi muda dan menemukan atlet potensial (talent scouting), dalam rangka sosialisasi dan membangun kesadaran (awareness) masyarakat terhadap Asian Games 2018," ujar Kepala Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PPPON), Teguh Rahardjo.
Terkait dengan awareness dalam penyambutan Asian Games 2018, Menpora juga telah berkoordinasi dengan Kementerian terkait dan meminta pihak swasta untuk bersama-sama menggelorakannya. Sebab, Asian Games merupakan momentum yang jarang sekaligus menjadi kabanggaan bangsa karena baru kembali hadir di Indonesia dalam rentang waktu lebih dari setengah abad setelah Indonesia kali pertama menjadi tuan rumah Asian Games 1962.
Ikuti Whatsapp Channel Republika