Rabu 10 Jun 2015 09:18 WIB
SEA Games 2015

Ramahnya Singapore Sports Hub Bagi Kaum Difabel

Stadion Nasional Singapura saat pembukaan SEA Games 2015
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro
Stadion Nasional Singapura saat pembukaan SEA Games 2015

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA-- Pemerintah Singapura benar-benar sudah memperhitungkan pelayanan terbaik untuk masyarakatnya dari berbagai kalangan. Termasuk dalam memberikan fasilitas yang sama seperti yang ada di kompleks olahraga terbesar yang dimiliki yaitu Singapore Sports Hub.

Pada lokasi yang dijadikan pusat pelaksanaan SEA Games 2015, semuanya serba mudah termasuk layanan kepada kaum difabel. Mereka bisa leluasa melakukan aktivitasnya tanpa bantuan orang lain karena semua fasilitas untuk mereka telah dipersiapkan.

Muali akses masuk menuju kompleks olahraga terbesar di Singapura itu. Pada kaum difabel setelah turun dari kendaraan umum baik MRT maupun bis langsung dimanjakan dengan jalan yang landai untuk menuju lift yang akan membawanya ke akses masuk kawasan dimana Stadion Nasional itu berada.

Meski harus naik ke lantai tiga dari stasiun MRT, kaum difabel tidak sulit untuk menjangkaunya. Apalagi Singapura yang sudah memberlakukan aturan yang ketat, sangat menghargai kaum difabel sehingga semuanya sangat mudah.

Setelah masuk kompleks Singapore Sports Hub yang didalamnya juga terdapat pusat perbelanjaan dan pusat permainan, para calon penonton termasuk kaum difabel tinggal memilih venue yang dituju. OCBC Aquatic Centre, OCBC Arena, Stadion Nasional, Kallang Wave hingga Singapore Sports Museum dan Sports Hub Library semuanya bisa diakses dengan mudah.

Namun, Stadion Nasional yang memiliki kapasitas 55 ribu penonton paling banyak menjadi pusat perhatian kaum difabel. Setelah sampai ke lantai tiga, semua masyarakat termasuk kaum difabel dimanjakan dengan lintasan lari mengelilingi stadion. Anak kecil hingga dewasa banyak yang berbaur disini.

Seperti halnya dua orang kaum difabel yang menggunakan kursi roda elektrik. Mereka begitu nyaman menikmati fasilitas yang ada. Bahkan, mereka tidak khawatir karena lintasan lari yang ada cukup luas sehingga tidak mengganggu perjalanan mereka untuk menikmati fasilitas yang ada.

Puas dengan keliling stadion, sudah saatnya masuk ke dalam stadion yang digunakan untuk pembukaan SEA Games 2015 itu. Meski tetap mendapatkan perlakukan sama dengan yang lain termasuk pemeriksaan ketat, kaum difabel tetap nyaman.

Setelah masuk, kaum difabel terutama yang menggunakan kursi roda tidak perlu lagi mencari tempat yang nyaman untuk melihat pertandingan. Seperti saat kejuaraan atletik SEA Games 2015 yang digelar dilintasan lari Stadion Nasional, Singapura, Selasa (9/6). Mereka mendapatkan tempat tersendiri sehingga bisa leluasa memberikan dukungan pada atlet andalannya.

"Di sini semuanya serba mudah meski pemeriksaan untuk memasuki lokasi pertandingan sangat ketat. Makanya kami ke sini untuk melihat secara langsung dan mempelajari sistem yang digunakan," kata salah satu delegasi dari pemerintah Sumatra Selatan, Darman.

Semoga apa yang ada di Singapura bisa menular ke Indonesia yang sebentar lagi menjadi tuan rumah kejuaraan olahraga terbesar di Asia yaitu Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Semua fasilitas olahraga di Indonesia diharapkan tidak ada diskriminasi bagi kaum difabel yang memiliki hak yang sama dengan masyarakat pada umumnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement