Selasa 11 Aug 2015 13:36 WIB

Mantan Atlet Korban Pembongkaran Ditawari Mes Persib

Rep: C01/ Red: Israr Itah
Mantan atlet senam nasional Amin Ikhsan (depan) berada di tenda pengungsian di lokasi pembongkaran lahan kawasan Kiaracondong, Bandung, Jawa Barat, Jumat (7/8).
Foto: Antara/Agus Bebeng
Mantan atlet senam nasional Amin Ikhsan (depan) berada di tenda pengungsian di lokasi pembongkaran lahan kawasan Kiaracondong, Bandung, Jawa Barat, Jumat (7/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Mantan atlet senam nasional asal Jawa Barat, Amin Ikhsan (42), hingga saat ini masih menetap di tenda darurat pascapembongkaran bangunan di kawasan Kiaracondong beberapa waktu lalu. Pemerintah Kota Bandung memberikan tawaran kepada Amin untuk menempati Mes Persib di Jalan Ahmad Yani.

"Kemarin Pak Wali meminta Kami, Kepala Diskominfo dan Kepala Dispora Kota Bandung untuk menyambangi Pak Amin," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung Aos Wijaya Akhmad Bintang saat ditemui di Pasar Kosambi pada Selasa (11/8).

Aos mengatakan satu Mes Persib saat ini telah dipersiapkan bagi Amin jika ia bersedia untuk pindah dari tenda darurat. Dalam mess tersebut, Aos mengatakan terdapat beberapa fasilitas untuk dia dan keluarga. Di antaranya, dua tempat tidur, lemari, televisi dan kulkas. Semua fasilitas tersebut, lanjut Aos, dapat digunakan oleh Amin secara gratis tanpa pungutan biaya.

"Bahkan kata Pak Kadispora (Adjie Giyatmiko) mah untuk makannya juga disediakan tiap hari," tambah Aos.

Terkait tawaran yang diberikan oleh Pemerintah Kota Bandung tersebut, Aos mengatakan pihaknya belum menerima jawaban dari Amin. Aos mengatakan pihaknya akan memberi waktu bagi Amin untuk memikirkan tawaran bantuan tersebut. Pasalnya, mungkin saja Amin masih membutuhkan waktu untuk berdiskusi dengan keluarganya.

"Saya mah positif-positif saja," ujar Aos.

Sebelumnya, mantan atlet nasional dari Jawa Barat, Amin Ikhsan, terpaksa kehilangan rumah berserta kontrakan dan studio musiknya yang berdiri di Jalan Karawang, Kiaracondong. Padahal Amin yang saat ini menderita penyakit ginjal, hanya memiliki sumber pemasukan dari kontrakan dan studio musiknya yang kini rata dengan tanah.

Amin juga memilih untuk tidak direlokasi ke Apartemen Rakyat Rancacili karena jaraknya yang cukup jauh dari RS Santo Yusuf tempatnya melakukan cuci darah sebanyak tiga kali dalam sepekan.

Dengan berbagai kerugian yang ia alami tersebut, Amin memilih untuk bertahan di tenda darurat. Amin berencana unuk terus menetap di tenda darurat hingga mendapat kejelasan dari Pemerintah Kota Bandung.

"Kontrakan dan studio itu dibangun dari hasil saya bertanding selama menjadi atlet. Saya berharap ada kelayakan penggantian, bukan hanya bagi saya tetapi semuanya," ungkap Amin usai menjalani cuci darah pada Sabtu (8/8) malam.

Terkait kawasan Kiaracondong milik pemerintah seluas 13,5 hektare tersebut, Pemerintah Kota Bandung berencana untuk membangun Apartemen Rakyat. Bagi warga yang selama ini tinggal di kawasan tersebut, Pemerintah Kota Bandung memberikan fasilitas relokasi ke Apartemen Rancacili serta dana kerohiman sebesar Rp 5 juta. Nantinya, apartemen rakyat yang dibangun di kawasan Kiaracondong juga akan diperuntukkan bagi warga kurang mampu. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement