REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Tuan rumah Brasil menargetkan atlet-atletnya meraih peringkat 10 besar dalam perolehan medali pada Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro pada Agustus mendatang. Hal ini disampaikan oleh Direktur Olahraga Komite Olimpiade Brasil (COB) Marcus Vinicius Freire.
Dalam wawancara yang disiarkan Senin (25/4) waktu setempat, Freire mengatakan target tersebut cukup berat, namun bukan berarti tidak mungkin dicapai. Brasil telah membuat rencana strategis sejak 2009, dan saat ini persiapan masih sesuai dengan yang diprogramkan.
Pada Olimpiade sebelumnya di London 2012, negeri Samba menempati peringkat medali ke-22, dengan perolehan tiga emas, lima perak dan sembilan perunggu. "Kami telah berikan atlet-atlet kami persiapan yang terbaik dalam tiga tahun terakhir," kata Freire.
Freire mengatakan pejabat-pejabat olahraga Brasil terus terlibat. Antara 2013 dan 2015 Brasil telah memenangi 67 medali di kejuaraan dunia pada cabang-cabang Olimpiade, 27 lebih banyak dari periode sebelumnya.
"Atlet-atlet kami berada di podium juara pada 15 cabang olahraga dalam tiga tahun terakhir. Itulah yang membuat kami percaya diri untuk dapat masuk 10 besar di Olimpiade," kata Freire.
Sebagai persiapan menghadapi Olimpiade, Brasil telah berinvestasi sekitar 197 juta dolar AS pada 2012 hingga 2016, sebagian besar dari undang-undang yang menyebutkan dua persen pendapatan lotere federal akan diberikan untuk COB dan Komite Paralympic Brasil. Investasi ini termasuk untuk membayar pelatih-pelatih asing yang berpengalaman.
"Saat ini kami punya 40 pelatih asing di 23 cabang olahraga. Kami senang dengan pelatih asal Spanyol Jesus Mortan yang menangani tim dayung, pelatih senam asal Rusia Alexander Alexandrov, serta Ratko Rudik yang membawa tim polo air Brazil menjadi salah satu tim terbaik dunia," kata Freire.