Jumat 12 Aug 2016 08:55 WIB
Olimpiade 2016

Riau Ega Menuju Medali Pertamanya

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Bilal Ramadhan
Pepanah Indonesia Riau Ega Agatha.
Foto: REUTERS/Yves Herman
Pepanah Indonesia Riau Ega Agatha.

REPUBLIKA.CO.ID, RIO — Saat fokus tertuju ke laga Bulu Tangkis yang mulai dipertandingkan Kamis (11/8) dan Jumat (12/8) WIB, putra Indonesia dari cabang lainnya juga akan berkeringat di Olimpiade Rio 2016 pada hari yang sama.

Pemanah asal Indonesia, Riau Ega Agatha, yang masih bertahan di nomor tunggal putra akan melakoni babak 16 besar. Pemanah 24 tahun ini layak dibanggakan setelah langkahnya di babak 32 besar membuat sensasi.

Tiga hari lalu, Riau menaklukkan pemanah asal Korea Selatan sekaligus pemilik peringkat pertama dunia, Kim Woojin. Namun, usai menumbangkan Kim, langkah Riau ke depan tak lantas menjadi ringan. Penyebabnya, sudah ada pemanah Italia, Mauro Nespoli yang menanti dia di babak berikutnya. Nespoli bukanlah sosok sembarangan di kancah panah dunia.

Pemanah 28 tahun itu punya prestasi mengilap ketika meraih medali perak di Olimpiade Beijing 2008 dan emas di Olimpiade London 2012. Tak hanya itu, riwayat prestasinya juga dipenuhi dengan piala dua kali juara eropa, dan dua kali jadi kampiun umum dalam Kejuaraan Panahan Dunia.

Rentetan prestasi Nespoli berbanding terbalik dengan Riau yang belum mencatatkan apapun di level dunia. Meski demikian, Riau patut percaya diri karena punya koleksi emas di level Asia Tenggara. Debutan Olimpiade ini sudah dua kali meraih medali emas pada saat berlaga di recurve beregu campuran SEA Games 2011 dan 2015.

Atas dasar tersebut, perjuangan Riau yang akan disiarkan pada Jumat (11/8) pukul 19.00 WIB ini bisa jadi ajang pembuktian baginya. Pertarungan melawan Nespoli benar-benar akan jadi ujian untuk Riau demi meraih perhatian dunia setelah sebelumnya sukses menumbangkan Kim.

Anggota tim panahan Indonesia di Kejuaraan Dunia 2015, Copenhagen, Denmark ini pun dapat sekaligus menuntaskan dendam rekannya kepada Nespoli. Sebelumnya, Nespoli menaklukkan pemanah Indonesia lainnya, Muhammad Hanif Wijaya pada babak 64 besar.

Saat itu, Hanif takluk dari Nespoli dengan skor 3-7. Pada babak 32 besar pun, Nespoli tampil garang dengan membanti wakil Kazakhstan Sultan Duzelbayev dengan skor telak 6-0.

Meski lawannya kembali tidaklah sembarangan, tapi Riau layak untuk terus memupuk harap meraih medali pertamanya di Olimpiade. Kini, dia jadi satu-satunya tumpuan bagi Indonesia di cabang panahan pada Olimpiade kali ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement