REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah tak menargetkan gelar juara ataupun jumlah perolehan medali emas pada SEA Games 2017. Menteri Pemudadan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengatakan, target hanya akan memberikan beban bagi para atlet saat berlaga.

"Jadi agar masyarakat juga memahami. Saya katakan sekarang ini biar nanti enggak salah (dianggap gagal)," ujar Imam saat ditemui dalam gelaran refleksi setahun Kemenpora dia Jakarta, Jumat (30/12).

Menteri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu pun meminta agar masyarakat tetap memberikan dukungan maksimal bagi seluruh atlet yang akan berlaga di SEA Games mendatang.

Tak ada target bagi Imam bukan tanpa alasan. Menurut dia, gelaran pesta olah raga multi cabang bagi negara-negara di kawasan Asia Tenggara tersebut tak masuk dalam kalender Komite Olimpiade Internasional (IOC). Imam menilai, SEA Games mendatang cuma semacam pemanasan, menakar potensi juara di Asian Games 2018.

"Karena memang SEA Games itu cuma lebih kepada pertandingan persahabatan saja bagi negara-negara di ASEAN. IOC tidak memasukkan SEA Games (dalam kalender resmi)," ujar dia.

IOC memang cuma mengenal satu ajang gelaran multievent di masing-masing lima benua sebagai kompetisi resmi. Di Benua Asia, IOC cuma menjadikan Asian Games sebagai gelaran resmi selain Olimpiade.

Untuk SEA Games di Malaysia tahun depan, ada 28 cabor yang dipertandingkan. Indonesia hanya mengirim sebanyak 250-an atlet dari 17 cabor yang diikuti. Jumlah atlet tersebut menurun jika menengok jumlah kontingen Merah Putih saat SEA Games 2015 dengan membawa tak kurang dari 400-an atlet. 

Jumlah cabor yang diikuti para atlet Indonesia saat SEA Games mendatang pun memprioritaskan nomor-nomor terukur. Harapannya, agar nomor-nomor Olimpik tersebut menjadi tambahan olahraga unggulan dari Indonesia untuk Asian Games dan Olimpiade 2020. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika