REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) semakin percaya diri menghadapi 10 bulan terakhir menuju Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Hal itu terjadi setelah kerja sama sponsorship sebagai salah satu dari empat sumber pemasukan utama INASGOC terwujud.
INASGOC telah melakukan penandatanganan sponsorship dengan enam Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Penandatangan ini adalah awal dari kerja sama dengan BUMN. Diperkirakan ada 16 BUMN yang akan mendukung pelaksanaan Asian Games 2018.
Inagurasi penandatangan kerja sama sponsorship yang disaksikan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla itu dilakukan INASGOC dengan PT Telekomunikasi Indonesia, PT Telekomunikasi Seluler Indonesia (Telkomsel), PT Bank Negara Indonesia (BNI), PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT Bank Mandiri, dan PT Pertamina, Rabu (25/10) di Kantor Wakil Presiden RI, Medan Merdeka Utara, Jakarta.
"Kami bersyukur dan berterima kasih atas komitmen sponsorship yang diberikan enam BUMN untuk mendukung pendanaan Asian Games 2018," ujar Ketua Pelaksana INASGOC Erick Thohir dalam siaran persnya, Rabu (25/10).
Menurut Erick, sponsorship merupakan satu dari empat sumber pemasukan utama INASGOC, selain penjualan hak siar, penjualan tiket masuk ke venue, serta penjualan merchandise. Oleh sebab itu, dengan sudah terealisasi kerja sama sponsorship ini, maka ia yakin Asian Games 2018 akan berjalan sukses.
Erick melanjutkan, enam perusahaan tersebut berpartisipasi di kategori sponsor prestige sehingga slot untuk kategori tersebut sudah terjual habis. Keterlibatan enam perusahaan dalam negeri itu juga patut diapresiasi karena INASGOC memberikan prioritas kepada perusahaan nasional demi mewujudkan sukses ekonomi sebagai salah satu target yang ingin dicapai dalam gelaran Asian Games 2018. Kemudian juga sukses penyelenggaraan, prestasi, dan adminsitrasi.
"Dalam negosiasi dengan sponsor Asian Games 2018, INASGOC tidak akan hanya menimbang nilai bisnis, tapi memberikan prioritas kepada perusahaan-perusahaan Tanah Air," jelas Erick yang juga Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
Hal itu, kata Erick, sesuai dengan arahan Wapres Jusuf Kalla yang juga Ketua Dewan Pengarah Asian Games 2018 agar memberikan kesempatan kepada perusahaan dalam negeri. Sehingga perekonomian nasional juga bergerak selama Asian Games berlangsung.
Selanjutnya, kebutuhan anggaran pelaksanaan Asian Games 2018 selain melalui APBN juga melalui sponsorship, baik yang langsung dengan INASGOC maupun melalui Dewan Olimpiade Asia (OCA), penjualan hak siar, tiket, dan merchandise.