Kamis 22 Sep 2016 13:17 WIB

Besok, Menpora Gelar Rapat Bahas Ricuh PON

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Andri Saubani
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi
Foto: MGROL75
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menyatakan, pihaknya akan menggelar rapat khusus untuk membahas kericuhan yang terjadi di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 di Jawa Barat (Jabar). Imam menyebut, rapat akan dihadiri oleh Pengurus Besar (PB) PON, gubernur Jabar, pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), kapolda Jabar, Pangdam Siliwangi dan para wasit pertandingan. 

PON 2016 yang digelar sejak 15 Oktober lalu memang telah diwarnai sejumlah insiden, mulai dari kericuhan antarsuporter, perselisihan atlet dengan wasit, insiden pemukulan pada atlet, hingga saling berkelahi antara sesama atlet di arena pertandingan. “Ini akan kami evaluasi besar-besaran. Tentu insiden seperti ini tidak boleh terulang lagi,” kata Imam, di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (22/9). 

Menpora mengaku telah memberikan peringatan pada PB PON dan KONI untuk mengurai akar persoalan yang menyebabkan terjadinya sejumlah insiden perkelahian dan pemboikotan. Ia tak mau sejumlah kericuhan tersebut merusak semangat PON yang harusnya menjadi ajang pembuktian prestasi dan sportifitas para atlet daerah. 

Untuk menghindari insiden kericuhan kembali terjadi, Imam mengatakan, Kemenpora akan menyusun regulasi yang amat ketat untuk menjaga agar PON tak semata-mata menjadi ajang mencari bonus atau menaikkan gengsi daerah. 

Kemenpora berencana membatasi transfer atlet antardaerah dan meminta pemerintah daerah untuk tidak menjanjikan bonus yang terlampau tinggi. “Jangan sampai karena ada gengsi, bonusnya dilebihkan dari yang lain. Tapi tentu soal ini akan kita urai setelah PON," kata Menpora.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement