REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Atap tiga ruang kelas dan satu toilet di SDN Bangodua III yang terletak di Blok Pemengkang, Desa/Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu, ambruk, Senin (13/2) sekitar pukul 10.00 WIB. Akibat kejadian itu, dua orang siswa terluka karena ambruknya atap tersebut terjadi saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar (KBM).
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, tiga ruang kelas dan satu toliet yang atapnya ambruk itu terletak berdampingan. Garis polisi pun terpasang mengelilingi ruangan-ruangan tersebut.
Atap yang terbuat dari rangka baja ringan dan pecahan genting dari tanah liat itu terlihat berserakan di dalam ruang kelas maupun toilet tersebut. Di dalam ruangan ketiga kelas itu, masih terdapat tas-tas milik para siswa yang ditinggalkan begitu saja. Para siswa dilarang masuk untuk mengambil tas mereka karena khawatir membahayakan keselamatan mereka.
‘’Gak ada angin, gak ada hujan, tiba-tiba langsung ambruk,’’ ujar Kepala Sekolah SDN Bangodua III, Sadun.
Bima Arya Tinjau Sekolah Ambruk di Bogor
Sadun mengatakan, tidak mengetahui jika atap ketiga ruang kelas yang digunakan para siswa kelas satu, dua dan tiga itu akan ambruk. Pasalnya, sebelum peristiwa tersebut terjadi, tidak ada tanda-tanda bahwa atap ketiga ruang kelas itu akan ambruk.
Saat peristiwa tersebut terjadi, di dalam ketiga ruang kelas itu terdapat para siswa yang sedang belajar. Di ruang kelas satu, terdapat dua orang siswa, di ruang kelas dua ada enam orang siswa dan di kelas tiga terdapat 13 orang siswa.
Para siswa pun langsung berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri saat atap ruang kelas mereka ambruk. Hanya ada dua siswa yang mengalami luka ringan.
Sadun mengungkapkan, tidak mengetahui secara pasti penyebab ambruknya atap bangunan sekolah yang dipimpinnya itu. Apalagi, dia baru dua bulan menjabat sebagai kepala sekolah di SDN Bangodua III.