Kamis 23 Feb 2017 11:50 WIB

Banjir Berangsur Surut di Aceh Singkil

 Seorang warga mengendong anaknya saat melintasi banjir di Desa Buket Liteung, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, Aceh. (ilustrasi)
Seorang warga mengendong anaknya saat melintasi banjir di Desa Buket Liteung, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, Aceh. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SINGKIL -- Banjir bandang yang melanda 3 kecamatan di Kabupaten Aceh Singkil yakni Simpang Kanan, Suro dan Gunung Meriah yang sempat membuat terhambatnya arus transportasi sejak Selasa (21/2) kini berangsur surut."Arus transportasi sejak Rabu (22/2) pagi sudah mulai lancar, masyarakat tidak lagi menggunakan jasa perahu dan rakit bermesin robin dengan tarif Rp70 ribu motor dan satu orang per trip," kata Baidin, salah seorang warga di Desa Silatong, Kecamatan Simpang Kanan, Kamis (23/2).

Titik ruas badan jalan nasional 500 meter di Desa Silatong dan jalan penghubung antar kecamatan di Desa Rimo dan Cingkam sepanjang 700 meter, Kecamatan Gunung Meriah, sudah tidak tergenang lagi. Berdasarkan informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Singkil bila hujan sudah tidak begitu intens dalam hitungan jam genangan banjir cepat surut. 

Baidin mengatakan masyarakat sangat keberatan dengan tarif jasa penyeberangan mulai dari tepi kepala jembatan handel menyeberangi Sungai Cinendang Desa Rimo hingga dekat tanjakan Solok, Desa Cingkam, Kecamatan Gunung Meriah.

"Kami berharap ke depan respons pihak BPBD lebih tanggap membantu masyarakat menyiapkan perahu khusus atau rakit untuk menyeberangkan masyarakat dan pengendara yang melintas," katanya.

Sementara banjir kiriman dari Kecamatan Gunung Meriah yang biasanya terimbas ke 16 desa di Aceh Singkil tidak begitu berdampak. Hanya sebagian saja yang terdampak banjir, yaitu jalan-jalan produksi yang tergenang banjir. Yakni jalan yang menghububungkan Desa Pasar dengan Desa Teluk Rumbia, Kecamatan Singkil. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement