Kamis 23 Feb 2017 16:52 WIB

Tim Anies-Sandi: Jangan Sampai Kasus Iwan Bopeng Terjadi Lagi

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Bayu Hermawan
Forum Ulama dan Habaib (Fuhab) Jakarta resmi menyatakan dukungannya untuk pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada putaran kedua Pilkada DKI 2017, Kamis (23/2).
Foto: Republika/Mas Alamil Huda
Forum Ulama dan Habaib (Fuhab) Jakarta resmi menyatakan dukungannya untuk pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada putaran kedua Pilkada DKI 2017, Kamis (23/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI tahun ini diprediksi kuat akan berlanjut ke putaran kedua. Untuk itu, tim pemenangan pasangan calon gubernur Anies Baswedan dan calon wakil gubernur Sandiaga Uno (Anies-Sandi) meminta aparat TNI dan Polri untuk lebih meningkatkan pengamanannya pada hari pemungutan suara babak lanjutan, 19 April mendatang.

"Jaminan keamanan dan ketertiban di setiap TPS harus mampu memberikan kenyamanan bagi para saksi, petugas KPPS, dan warga. Dengan begitu, proses pemungutan suara pada 19 April nanti bisa berjalan dengan lancar tanpa intimidasi dari pihak mana pun," ujar Wakil Ketua Bidang Data dan Saksi Tim Pemenangan Anies-Sandi, Ahmad Sulhy, kepada Republika.co.id, Kamis (23/2).

Dia mengatakan, TNI dan Polri harus bisa menjalankan fungsinya sebagai alat keamanan yang netral selama mengawal proses pelaksanaan pilkada. Menurut Sulhy, aparatur dari kedua lembaga itu menjadi pendulum yang paling menentukan dalam mewujudkan stabilitas di Ibu Kota.

"Jangan sampai kasus intimidasi terhadap petugas KPPS di TPS 27 Palmeriam pada 15 Februari lalu terulang lagi di putaran kedua Pilkada nanti," ujarnya.

Sebelumnya, Fredy Tuhenay alias Iwan Bopeng kedapatan melakukan intimidasi di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 27 Palmeriam, Matraman, Jakarta Timur, pada hari pelaksanaan Pilkada DKI, Rabu (15/2) pekan lalu. Ketika itu, Iwan mendatangi TPS tersebut bersama sejumlah rekannya sesama pendukung pasangan pejawat Basuki T Purnama dan Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot), dengan mengenakan baju kemeja kotak-kotak.

Menurut rekaman video yang tersebar di laman Youtube, Iwan sempat mengamuk di TPS 27 Palmeriam sambil melontarkan kalimat 'tentara gue potong di sini, apalagi elu'. Tak pelak, kata-katanya itu menuai kemarahan banyak orang, terutama kalangan prajurit TNI.

Terpisah, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta Sumarno menuturkan, instansinya akan terus berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk meningkatkan pengamanan TPS di seluruh wilayah Ibu Kota. Dia pun berharap kasus intimidasi seperti yang dialami petugas KPPS di TPS 27 Palmeriam tidak terjadi lagi pada 19 April mendatang.

"Yang pasti, pengamanan di TPS-TPS akan ditingkatkan lagi nanti," kata Sumarno.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement