REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir yang melanda sejumlah kawasan di Jakarta selama pekan ini menyebabkan terganggunya aktivitas belajar mengajar di ratusan sekolah. Menurut data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, terdapat sedikitnya 304 sekolah di Ibu Kota yang terdampak oleh banjir yang terjadi pada Selasa (21/2) lalu.
"Sekolah-sekolah yang terdampak banjir pada Selasa lalu terdiri dari berbagai jenjang, mulai dari TK (taman kanak-kanak) hingga SMA," ujar staf Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD Provinsi DKI Jakarta, Muchtiyanto, Jumat (24/2).
Dia menuturkan, 304 sekolah yang terdampak banjir itu tersebar di lima wilayah DKI. Perinciannya, di Jakarta Pusat sebanyak 64 sekolah yang terdiri dari 45 SD, 12 SMP, empat SMA, dan tiga SMK. Berikutnya, di Jakarta Utara sebanyak 83 sekolah yang terdiri dari satu TK, 48 SD, 16 SMP, delapan SMA, dan 10 SMK.
Di Jakarta Barat ada 81 sekolah yang terdampak banjir, terdiri dari satu TK, 56 SD, 18 SMP, lima SMA, dan satu SMK. Di Jakarta Selatan, sebanyak 29 sekolah juga terdampak banjir, mencakup 21 SD, dua SMP, tiga SMA, dan tiga SMK. Sementara, di Jakarta Timur ada 47 sekolah yang terdampak banjir Selasa (21/2) lalu, terdiri dari 35 SD, lima SMP, lima SMA, dan dua SMK.
"Sekolah-sekolah yang dikatakan terdampak banjir ini bukan hanya sekolah yang gedungnya tergenang air, tapi juga sekolah yang akses jalannya terputus karena banjir," kata Muchtiyanto menjelaskan.
Dia mengungkapkan, sekolah yang berada di Jakarta Barat dan Jakarta Utara paling banyak terdampak banjir tiga hari lalu lantaran curah hujan di kedua wilayah itu memang lebih tinggi dibandingkan tiga wilayah lainnya di Ibu Kota. Di dua kawasan tersebut, kata Muchtiyanto, curah hujannya mencapai di atas 150 mm/hari dengan kategori sangat lebat hingga ekstrem.