REPUBLIKA.CO.ID, NGAMPRAH -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat mengungkapkan banjir bandang yang terjadi di tiga desa di Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat sudah surut sejak Kamis (23/2) malam.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kab Bandung Barat, Dicky Maulana mengungkapkan beberapa warga ada yang sudah kembali ke rumah masing masing untuk membersihkan sisa lumpur dan sampah sisa banjir bandang. "Banjir terjadi akibat kapasitas Sungai Cidadap yang tak mampu menampung arus akibat hujan lebat. Banjir bandang ini baru pertama kalinya terjadi di Gununghalu," ujarnya, Jumat (24/2).
Ia mengatakan pihaknya tetap melakukan kajian penyebab banjir tersebut agar ke depan bisa lebih mengantisipasi. Beberapa petugas dari KBB dan Provinsi Jabar sudah mengecek ke lapangan untuk mengetahui penyebabnya.
Menurutnya, banjir juga bisa disebabkan akibat sedimentasi yang tinggi di Sungai Cidadap. Namun banjir disebabkan akibat curah hujan yang tinggi, sehingga sungai meluap.
Menurutnya, para warga harus tetap waspada mengingat curah hujan saat ini masih tinggi. Pihaknya berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan untuk melakukan reaksi cepat dalam mengantisipasi banjir susulan.
Saat ini warga korban banjir bandang dievakuasi ke mess Perkebunan Montaya PTPN VIII. Serta menyiapkan pelayanan di puskesmas setempat untuk menangani warga yang terdampak banjir.
Total warga yang terdampak mencapai 208 jiwa, tersebar di Komplek Montaya PTPN VIII, Desa Sirnajaya, Kampung Pasanggrahan, Desa Sirnajaya, Kampung Ciawitali, Desa Bunijaya, Kampung Tangsijaya, Desa Gununghalu, dan Pondok Pesantren Al Jihad, Desa Sirnajaya.