Selasa 28 Feb 2017 08:10 WIB

Soal Cuti Ahok, Sandiaga Ingin Kompetisi yang Adil

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Angga Indrawan
Sandiaga Uno
Foto: Raisan Al Farisi/Republika
Sandiaga Uno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polemik terkait cuti atau tidak bagi calon pejawat (incumbent), Ahok dan Djarot, dalam kampanye putaran kedua Pilkada DKI masih menjadi perdebatan. Terkait hal itu, calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta agar kompetisi ini berlangsung adil dan seimbang.

"Kalau kita lihat sekarang, banyak hambatan yang diberikan pada penentang dan ini perlu kita pikirkan sama-sama agar ada kompetisi yang adil dan kesetaraan posisi," kata Sandi di Jakarta, Senin (27/2).

Cawagub nomor urut tiga ini mengaku, sudah beberapa kali menyuarakan bahwa pejawat perlu cuti selama masa kampanye untuk melahirkan kompetisi yang seimbang. Dan yang lebih penting, kata Sandi, adalah untuk menghindari potensi penyalahgunaan wewenang yakni penggunaan fasilitas negara selama masa kampanye.

Namun, Sandi menyerahkan sepenuhnya hal tersebut kepada penyelenggara pemilu dan pihak terkait. Ia percaya, KPU DKI Jakarta dan Kementerian Dalam Negeri akan mengambil keputusan yang tepat dan bijak. Dan, menurut dia, warga Ibu Kota sudah sangat cerdas untuk menilai.

"Warga sekarang cerdas bahwa sekarang terlihat penggunaan fasilitas negara dalam kegiatan sosialisasi, itu sudah terjadi," ujar dia.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan, paslon pejawat harus cuti jika kampanye putaran kedua Pilkada DKI Jakarta dilaksanakan seperti mekanisme kampanye putaran pertama. Pejabat eselon I nantinya akan ditunjuk menjadi Plt gubernur jika pejawat DKI Jakarta melaksanakan cuti dalam waktu lama.

Menurut Tjahjo, sampai saat ini ia masih menanti keputusan terkait teknis kampanye putaran kedua Pilkada DKI dari KPU Pusat. Dia mengungkapkan, jika kampanye dilaksanakan secara tertutup yang bentuknya berupa penajaman visi dan misi atau debat, cuti tidak perlu dilakukan.

"Tapi, jika KPU mau memutuskan ada kampanye satu bulan, misal nanti kan April satu bulan lagi, maka apa pun yang menyangkut pejawat, sesuai UU mengatakan harus cuti," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement