REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolsek Matraman, Kompol Suyoto mengatakan polisi masih mengusut kasus penghinaan terhadap tentara yang dilakukan Iwan Bopeng di TPS 25, 26, dan 27 di Kelurahan Palmeriam, Matraman, Jakarta Timur pada saat pencoblosan Pilkada DKI putaran pertama, 15 Februari lalu. Menurutnya, kasus tersebut masih ditangani Polres Jakarta Timur dengan memeriksa sejumlah saksi.
"Di Polres itu (Polres Jakarta Timur) masih pemeriksaan saksi, coba di bagian reserse," ujar Suyoto saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (28/2).
Saat mendatangi TPS tersebut, Iwan Bopeng diketahui melontarkan-kata, "tentara gue potong di sini, apalagi elu,". Ucapan Iwan itu pun mendadak ramai di perbincangkan setelah video aksinya itu tersebar di media sosial.
Menurut Suyoto, saat kejadian juga disaksikan oleh polisi yang berjaga di TPS, sehingga Iwan Bopeng tidak berbuat onar lebih jauh lagi. "Polisi ada. Makanya tidak berlanjut karena ada polisi, setelah itu langsung meninggalkan lokasi dia," kata Suyoto.
Atas perbuatannya, Iwan Bopeng terancam dijerat dengan pasal 207 KUHP, tentang penghinaan terhadap penguasa dan badan umum dengan ancaman penjara 1 tahun 6 bulan.
Sementara, sebelumnya Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan bahwa Iwan Bopeng alias Fredy Tuhenay disebut sudah dipertemukan dengan Eks Panglima Kodam Jaya (Pangdam Jaya), Mayjen TNI Teddy Lhaksmana. Karena itu, Argo menyebut kasus ucapan 'potong tentara' tersebut sudah selesai.
"Iwan Bopeng itu kemarin sudah dipertemukan dengan Panglima Kodam, itu sudah clear ya, sudah ya clear," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Senin (27/2) kemarin.
Kemudian, pernyataan Argo tersebut telah dibantah oleh Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Jaya Kolonel Heri Prakoso. Menurut Heri tidak pertemuan antara eks Panglima Kodam Jaya (Pangdam Jaya), Mayjen TNI Teddy Lhaksmana dengan Iwan Bopeng.
"Gak ada (pertemuan itu), kemarin kan ada acara tradisi serah terima (Teddy Lhaksmana), sebelum-sebelumnya juga gak ada," kata Heri saat dikonfirmasi, Selasa (28/2).