Jumat 03 Mar 2017 14:15 WIB

Wagub Bali Pantau Persiapan Penyambutan Raja Salman

Wagub Bali Ketut Sudikerta menerima pendukungnya di gedung MK, Jakarta Pusat, Kamis (20/6).
Foto: Republika
Wagub Bali Ketut Sudikerta menerima pendukungnya di gedung MK, Jakarta Pusat, Kamis (20/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta memantau persiapan penyambutan kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud di Bandar Udara International Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Jumat (3/3).

Sudikerta selain meninjau bandara, juga memantau sepanjang rute perjalanan dari bandara menuju hotel tempat menginap Raja Salman dan rombongan di kawasan Nusa Dua, Kabupaten Badung.

"Persiapan untuk menyambut kedatangan Raja Arab Saudi sudah matang semua, dari sisi penjemputan, transportasi, akomodasi sudah matang semua. Saat ini juga sudah dilaksanakan gladi bersih sebanyak tiga kali," ujar Sudikerta usai mengikuti gladi persiapan tersebut.

Menurut orang nomor dua di Bali itu, persiapan terus dimantapkan mulai dari prosesi penyambutan, iring-iringan perjalanan, hingga tempat lokasi menginap, guna memberikan yang terbaik kepada tamu kenegaraan tersebut.

Dalam kesempatan itu, Sudikerta juga mengajak masyarakat untuk menyambut kedatangan Raja Arab Saudi dengan suasana kedamaian dan keharmonisan.

"Dengan demikian, kedatangan Beliau (Raja Salman-red) ke Bali dapat menikmati keindahan panorama Pulau Bali dengan baik," ucapnya.

Sudikerta menambahkan, Raja Salman setibanya di Bandara Ngurah Rai pada Sabtu (4/3) petang akan disambut oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Kapolda Bali, Pangdam IX/Udayana, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Bali terkait, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) serta perwakilan dari umat lintas agama.

Selain itu, di bandara juga akan ditampilkan Tari Pendet sebagai tari penyambutan yang akan dibawakan oleh 50 penari cilik. Tari Pendet yang ditampilkan pun tidak ada perubahan, tetap Tari Pendet seperti biasanya, dari segi busana dan sebagainya, serta akan diiringi oleh gamelan langsung. Tari Pendet jika dilihat asal usul penciptaannya memang dibuat untuk penyambutan tamu agung.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement