Kamis 09 Mar 2017 11:47 WIB

AS Selidiki Bagaimana Wikileaks Peroleh Dokumen CIA

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Markas besar badan intelijen pusat AS (CIA) di Langley, Virginia dekat kota Washington
Foto: AP
Markas besar badan intelijen pusat AS (CIA) di Langley, Virginia dekat kota Washington

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Lembaga federal Amerika Serikat meluncurkan penyelidikan soal laporan Wikileaks, Rabu (8/2). Laporan menjelaskan peralatan dan aktivitas peretasan juga pengintaian yang dilakukan CIA.

Lembaga federal mengatakan FBI dan CIA ikut bekerja sama dalam penyelidikan ini. Meski demikian, keduanya tidak mengonfirmasi atau menyangkal laporan. Mereka mengatakan ini adalah ranah intelijen.

Wikileaks merilis ribuan data kemarin yang mengklaim CIA mengembangkan alat untuk mengintai melalui ponsel pintar dan televisi. CIA, FBI, dan Gedung Putih menolak berkomentar soal keotentikan data yang bocor tersebut.

"Publik Amerika harus merasakan ada masalah karena Wikileaks mencoba merusak kemampuan komunitas intelijen untuk melindungi Amerika melawan teroris dan tantangan lainnya," kata CIA pada BBC, Rabu (8/3).

Mereka mengatakan tindakan ini sudah merusak citra dan operasi AS. Seorang pejabat anonim mengatakan penyelidikan atas kasus ini ingin mencari tahu bagaimana file-file CIA yang bocor itu bisa dimiliki Wikileaks.

Otoritas ingin tahu apakah kebocoran datang dari dalam atau luar komunitas. CIA tidak mengonfirmasi apakah dokumen bertanggal antara 2013 hingga 2016 itu asli atau tidak.

"Jika benar, maka ini akan jadi kebocoran yang sangat merusak, CIA menggunakan teknik, taktik, prosedur, dan alat untuk melakukan aktivitas intelijen asing yang legal," kata mantan Direktur CIA, Michael Hayden pada BBC.

Menurutnya, ini membuat AS dan negara-negara lain merasa tidak aman. Pasalnya CIA menggunakan segala cara untuk mendapatkan informasi intelijen. Menurut data yang dibocorkan, CIA menyasar ponsel baik iOS maupun Android, termasuk televisi pintar.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement