Kamis 09 Mar 2017 15:44 WIB

79.563 Jiwa Terdampak Banjir di Kabupaten Bandung

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Yudha Manggala P Putra
Banjir (ilustrasi).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Banjir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Hujan deras yang terjadi sejak dua pekan terakhir di Kabupaten Bandung menyebabkan sejumlah daerah pemukiman terendam banjir, salah satunya akibat luapan sungai Citarum. Beberapa daerah yang mengalami banjir yaitu di Baleendah, Dayeuhkoloy, Bojongsoang, Pameungpuk, Banjaran, Pangalengan dan Majalaya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, jumlah jiwa yang terkena dampak banjir per kecamatan sejak 27 Februari hingga 8 Maret kemarin mencapai 79.563 jiwa. Di antaranya, Kecamatan Baleendah sebanyak 42.636, Kecamatan Dayeuhkolot 13.446, Bojongsoang 11396, Kecamatan Pameungpeuk 5400, Kecamatan Banjaran 1776, Pangalengan 333 dan Kecamatan Majalaya 4576.

Sementara itu, jumlah desa yang terkena dampak banjir per Kecamatan yaitu Kecamatan Baleendah, desa Andir dan Baleendah. Kecamatan Dayeuhkolot desa Dayeuhkolot, Citereup dan Pasawahan. Kecamatan Bojongsoang Desa Bojongsoang, Bojongsari dan Tegalluar. Kecamatan Pameungpeuk Desa Rancatungku, Desa Bojongmanggu dan Sukasari. Kecamatan Banjaran Desa Kamasan, Sindang Panon dan Neglasari.

Kecamatan Banjaran desa Banjarsari, Kecamatan Majalaya di desa Majalaya, Desa Majasetra, Majakerta dan Sukamaju. Selain itu jumlah kepala keluarga terkena dampak banjir per kecamatan yaitu di Kecamatan Baleendah sebanyak 7304 KK, Kecamatan Dayeuhkolot 4527 KK, Bojongsoang 2834, Pameungpeuk 1668, Banjaran 499 KK, Pangalengan 81 KK dan Majalaya 1181 KK.

Sebelumnya, Bupati Bandung, Dadang M Naser mengaku penyelesaian banjir di Kabupaten Bandung khususnya di Kecamatan Baleendah, Bojongsoang dan Bojongsoang tidak bisa hanya dilakukan oleh Pemerintah daerah sendirian. Namun, harus ada keterlibatan dari Pemerintah pusat dalam hal ini BBWS dan yang lainnya.

"Untuk permanen tidak bisa hanya Kabupaten Bandung sendiri. BBWS dari pusat harus terlibat," ujarnya kepada wartawan saat ditemui di Pemkab Bandung, Rabu (8/3).

Ia menuturkan, saat ini pihaknya terus siap siaga terhadap bencana banjir yang tengah terjadi. Dengan mempersiapkan personil dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta mengintruksikan para Camat dan Dinas Sosial untuk siap siaga.

Dirinya mengatakan upaya penyelamatan kepada masyarakat yang menjadi korban banjir harus jadi prioritas utama. Sebab, beberapa waktu lalu terjadi insiden dimana seorang anak berusia 7 tahun terpeleset dan terbawa hanyut banjir akibat kecerobohan.

Menurutnya, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di lereng gunung atau bukit untuk pindah sementara jika hujan lebat mengantisipasi potensi bencana longsor. Selain, itu di Desa Sadu para warga pun sudah diungsikan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement