Sabtu 11 Mar 2017 08:10 WIB

Indonesia Tampilkan Kapal Phinisi di ITB Berlin

Red: Ilham
Menteri Pariwisata Republik Indonesia Arief Yahya.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Menteri Pariwisata Republik Indonesia Arief Yahya.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Paviliun Indonesia menampilkan Kapal Phinisi dalam menarik perhatian pengunjung pada pameran wisata tahunan Bursa Turis Internasional (ITB) di Berlin, Jerman, 8-12 Maret 2017. Phinisi itu telah dikenal dunia, karena sejak berabad-abad lalu, pelaut-pelaut Bugis menggunakan Phinisi menjelajahi benua Asia, Afrika, Australia, dan Amerika.

"Kapal model asal Sulawesi Selatan ini telah menjadi khas Indonesia, bisa mewakili identitas Indonesia. Karena itu kami konsisten menggunakan desain ini di semua travel market besar dunia dengan menampilkan 'Wonderful Indonesia'," kata Menteri Pariwisata, Arief Yahya saat meninjau Paviliun Indonesia di ITB Berlin. 

Phinisi, menurut Arief, juga mencerminkan Indonesia sebagai negara maritim, negara bahari, negara kepulauan yang terbesar di dunia, dengan komposisi 17.500 pulau. "Maritim adalah satu dari lima prioritas pembangunan Presiden Joko Widodo selain, infrastruktur, pangan, energi dan pariwisata," katanya.

Menurut Arief, tujuh dari 10 destinasi prioritas atau yang disebut dengan 10 Bali Baru itu adalah Wisata Bahari. Ketujuh destinasi prioritas bahari itu adalah Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung Banten, Kepulauan Seribu Jakarta, Mandalika Lombok NTB, Labuan Bajo NTT, Wakatobi Sultra, dan Morotai Maltara. 

Berbagai destinasi wisata Indonesia mengandalkan kekuatan maritim sebagai daya pikat utamanya. "Itu semakin menguatkan, mengapa Phinisi selalu menjadi ikon dalam travel market? Potensi bahari kita luar biasa," ujarnya. Ditambah lagi dengan potensi wisata bahari Indonesia yang tidak termasuk dalam daftar percepatan 10 itu, seperti Raja Ampat Papua, Bunaken-Lembeh Sulut, Derawan Kaltim-Kaltara, Anambas, Natuna, dan Banda-Ambon.

Sejarah bangsa-bangsa besar dunia itu, selalu terkait dengan bahari. Negara-negara seperti Inggris, Spanyol, Portugal, Prancis, Belanda, menjajah dan menguasai negara lain zaman itu, juga karena kehebatan maritimnya. "Sriwijaya, Majapahit, China-Laksamana Cheng Ho juga hebat karena bahari," katanya. 

Menghadirkan kembali Wonderful Indonesia dalam kekuatan keindahan bahari, dan rumah adat di paviliun Merah Putih di ITB Berlin menjadi sangat strategis. Sebab, ada filisofinya, ada sejarahnya, ada estetikanya, dan ada spirit membangun bahari melalui pintu pariwisata. 

Selama di ITB Berlin, Menpar Arief Yahya didampingi pelaku industri pariwisata, sejumlah perwakilan daerah, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Mancanegara I Gde Pitana dan Asdep Pengembangan Pemasaran Mancanegara Wilayah Eropa, Timur Tengah, Afrika dan Amerika, Nia Niscaya. 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement