Sabtu 11 Mar 2017 23:03 WIB

Titiek Soeharto: Reformasi tidak Membuat Negara Lebih Baik

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Hazliansyah
Jamaah Dzikir dan Shalawat untuk Negeri memadati Masjid At-Tin.
Foto: Eko Supriyadi
Jamaah Dzikir dan Shalawat untuk Negeri memadati Masjid At-Tin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Putri Presiden Kedua RI Soeharto, Siti Hediati Haryadi atau biasa dikenal Titiek Soeharto, menilai, reformasi yang telah berjalan 22 tahun tidak membuat Indonesia menjadi lebih baik. Bahkan, kesenjangan antara si miskin dan si kaya justru kian besar.

Ini diungkapkan Titiek dalam sambutannya dalam acara Dzikir dan Shalawat untuk Negeri di Masjid At Tin, Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (11/3). Kegiatan Dzikir dan Shalawat untuk Negeri ini digelar oleh Keluarga Besar Soeharto untuk memperingati ke-51 tahun Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret).

Menurut Titiek, Supersemar merupakan salah satu tonggak dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Di titik ini, kata Titiek, Presiden Soeharto memulai darma baktinya untuk membangun Indonesia. Bahkan, menurut Titiek, di bawah pemerintahan Soeharto, Indonesia siap tinggal landas.

''Sayangnya, krisis ekonomi pada 97 dan 98 membuat kita crash. Crash di ujung landasan,'' ujar Titiek.

Tidak hanya itu, Titiek pun menilai, reformasi yang telah berjalan semenjak runtuhnya Orde Baru malah tidak membawa Indonesia menjadi lebih baik.

''Reformasi yang telah berjalan saat ini tidak membuat negeri ini menjadi lebih baik. Kesenjangan si miskin dan si kaya malah bertambah lebar,'' kata Titiek.

Titiek menyatakan setuju dengan pendapat Presiden Joko Widodo yang menyebut demokrasi di Indonesia sudah kebablasan. Pasalnya, demokrasi yang berkembang saat ini sudah mengarah ke demokrasi liberal dan tidak lagi mengindahkan adab-adab ketimuran.

Terkait kegiatan Dzikir dan Shalawat untuk Negeri, Titiek mengungkapkan rasa terima kasih kepada jamaah yang telah hadir dan ikut memanjatkan doa untuk Presiden Soeharto. Pun dengan kehadiran ulama dan habaib-habaib dari sekitar wilayah Jabodetabek.

''Sekali lagi saya atas nama keluarga besar Haji Muhammad Soeharto mengucapkan terima kasih atas doa yang dipanjatkan diterima Allah. Semoga langkah-langkah kita dimudahkan,'' kata Titiek, yang juga Ketua Panitia Dzikir dan Shalawat untuk Negeri tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement