Senin 13 Mar 2017 15:38 WIB

PGN Bakal Tambah Infrastruktur Gas, Asal..

Rep: Frederikus Bata/ Red: Dwi Murdaningsih
Penumpang menaiki bajaj gas seusai pelepasan 700 bajaj gas gratis di Mobile Refueling Unit (MRU) PGN Station IRTI Monas, Jakarta, Ahad (14/8).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Penumpang menaiki bajaj gas seusai pelepasan 700 bajaj gas gratis di Mobile Refueling Unit (MRU) PGN Station IRTI Monas, Jakarta, Ahad (14/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara (PGN) merespon arahan pemerintah soal kampanye kendaraan berbahan gas (BBG). Direktur Pemasaran PGN, Danny Praditya mengatakan pihaknya bakal memaksimalkan fasilitas yang sudah ada (eksisting).

PGN, kata Danny memiliki lima Mobile Refueling Unit (MRU). MRU adalah unit pengisian bahan bakar gas yang bisa berpindah tempat. PGN juga mempunyai 11 stasiun pengisian bahan bakar gas (BBG). Kendati demikian, PGN kata dia, bisa saja menambah infrastruktur. Dengan catatan mereka memiliki kepastian konsumen dalam penjualan.

PGN Komitmen Terus Berinovasi Salurkan Gas kepada Masyarakat

"Kalau kami bangun infrastruktur (tambahan), pemerintah siapkan pasarnya," ujar Danny saat dijumpai di lapangan parkir IRTI Monas, Jakarta, Senin (13/3).

Mengenai harga BBG, menurut Danny sekitar Rp 4.600 per liter setara premium. Pemerintah belum mengeluarkan kebjakan harga BBG.

Direktur Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja menerangkan dalam sehari terjadi 1.800 transaksi kendaraan berbahan bakar gas (BBG). Pemrintah berharap pemakaian BBG terus meningkat.

"Untuk menjaga kota kita, Jakarta, surabaya, Balikpapan, dsb, menjadi kota yang bersih. dan juga gas alam ini, disamping lebih bersih, juga tidak impor," kata Wirat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement