Rabu 15 Mar 2017 15:04 WIB

Stok Pangan dan Air di Somalia Semakin Menipis

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Gadis cilik Somalia di tempat pengungsian  Qardho, Somalia. Pemerintah Somalia menyatakan bencana kekeringan di Somalia sebagai bencana nasional.
Foto: Ben Curtis/AP
Gadis cilik Somalia di tempat pengungsian Qardho, Somalia. Pemerintah Somalia menyatakan bencana kekeringan di Somalia sebagai bencana nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Kekeringan parah yang terjadi sejak akhir tahun lalu membuat warga Somalia mengalami kesulitan mendapatkan bahan pangan dan air bersih. Warga desa harus mengungsi ke pusat-pusat kota, karena stok makanan dan air yang semakin menipis.

"Stok pangan tak ada, hasil pertanian, dan kebun mereka juga gagal panen karena kekeringan itu," ujar Direktur Relasi Internasional dan Komunikasi ZamZam Foundation, Abdulrazak Siad, di Mongadishu seperti dikutip dari Act News.

Dalam satu bulan ini, bencana kelaparan di Somalia telah mengguncang dunia. PBB merilis informasi yang menyebut, Somalia adalah satu dari beberapa negara di Afrika, yang tengah terancam bencana kemanusiaan besar akibat kekeringan dan kelaparan.

“Ya memang, tidak semua wilayah di Somalia mengalami kondisi seperti diceritakan PBB itu. Yang benar-benar mengalami kekeringan parah adalah daerah rural di wilayah pusat-selatan Somalia, seperti di Provinsi Bay, Bakol, Gedo, Middle Shabelle dan Lower Shabelle,” tutur Razak

Menurutnya, para pengungsi dalam negeri juga turut menjadi korban bencana kekeringan. Mereka hingga kini masih mengungsi pascaperang saudara satu dekade silam.

Akibat kondisi ini, lebih dari sejuta penduduk Somalia menerima ancaman nyata malnutrisi. Bayi dan anak menjadi korban yang paling rentan dalam bencana ini, dengan ancaman kehilangan bobot badan hingga kematian.

“Sekarang saja sudah muncul penyakit akibat kondisi air yang akut (Accute Water Disease/AWD), yaitu diare dan disentri. Malah beberapa daerah sudah mengalami kolera,” ungkap Razak.

Razak menambahkan, bencana kekeringan yang menimbulkan ancaman kelaparan akut tahun ini kondisinya tidak sama seperti kekeringan yang terjadi pada 2011 silam. Pada tahun itu, negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan LSM dari negeri-negeri Muslim cukup banyak memberikan perhatian pada kondisi Somalia.

“Begini, sebenarnya masalah utama Somalia, ini di luar problem keamanan. Sejak selesai perang saudara, ada masalah pelik kekurangan air, kekurangan pangan, dan produksi pertanian yang terus berkurang. Tahun ini sesungguhnya sama saja kondisinya dengan tahun 2011 lalu. Orang-orang berkumpul di kota-kota terdekat mencari air untuk minum dan keperluan masak,” ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement