REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengatakan, pemerintah akan memangkas cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan pada Asia Games 2018. Ini sesuai dengan instruksi Wakil Presiden RI Jusuf Kalla sebagai Ketua Pengarah Asian Games 2018 yang menginginkan adanya efisiensi.
"Pak Wapres ingin ini tidak boleh melampaui Asian Games di Incheon, maksimal hanya 37 cabor. Ini hal yang harus dilaksanakan karena panitia pengarah sudah memutuskan harus sama seperti Incheon. Kami harus melaksanakan itu," ujar Imam usai rapat koordinasi Asian Games 2018 di Kemenpora, Rabu (15/3).
Terkait dengan hal tersebut, pemerintah akan menjalin komunikasi dengan Dewan Olimpiade Asia (OCA) bahwa Indonesia tidak siap untuk melaksanakan kegiatan dengan 42 cabor. Menurut Imam, cabor yang akan diusulkan kembali kepada OCA akan dinegosiasikan sebelum 29 Maret 2017. Imam menegaskan, pengurangan cabor tidak akan mengubah target capaian medali.
Pengurangan cabor tersebut telah mendapatkan respons dari sejumlah negara yang menjadi kontingen dalam Asian Games 2018. Imam mengatakan, delegasi Turkmenistan telah datang menemui Pemerintah Indonesia untuk bernegosiasi agar dapat memasukkan olahraga baru yakni gulat tradisional.
"Ini sesungguhnya kesempatan bagi OCA untuk lebih rasional lagi untuk menentukan cabor yang sekiranya memberikan penghargaan lebih kepada tuan rumah," kata Imam.
Imam menjelaskan, pengurangan cabor ini harus dapat disikapi secara rasional oleh para pengurus besar cabor agar Indonesia dapat bersaing dan memenuhi target yang sudah ditetapkan. Menurutnya, cabor yang dihilangkan sedang dikaji dan wakil presiden telah menugaskan Satlak Prima untuk mempelajarinya. Kemenpora telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 500 miliar untuk INASGOC dan Rp 500 miliar untuk Satlak Prima.