REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berencana memasang prototipe Light Rapid Transit (LRT) Metro Kapsul di Alun-Alun Kota Bandung. Pemasangan model Metro Kapsul itu rencananya dilakukan pekan depan.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, pemasangan prototipe Metro Kapsul itu sama halnya dengan cable car di Balai Kota Bandung. “Ya, prototipe LRT-nya akan saya pasang di alun-alun, jadi semua masyarakat bisa mencoba,” kata wali kota yang biasa disapa Emil itu, Kamis (16/3).
Setelah dipasang prototipenya, Emil berharap, proyek pembangunan LRT Metro Kapsul bisa segera terwujud. Rencananya proyek moda transportasi itu akan dibangun sepanjang enam kilometer yang dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama, kata dia, akan dibangun lintasan sejauh tiga kilometer dari Stasiun Bandung menuju kawasan Dalem Kaum.
Tahap duanya, menurut Emil, lintasan sepanjang tiga kilometer dikonstruksikan hingga ke Tegalega dan kembali ke Stasiun Bandung. Pembangunan rel dilakukan di atas jalan setinggi minimal tujuh meter dan maksimal sepuluh meter. Jika tak ada halangan, kata dia, proyek tersebut bisa dimulai Maret atau April ini. “Tiga kilometer pertamanya selesai di bulan Desember,” ujar dia.
Emil mengatakan, saat ini masih menunggu terbitnya peraturan presiden (perpres) yang menunjuk PT Pembangunan Perumahan (PP) untuk melaksanakan proyek tersebut. Ia sedang mengupayakan perpres bisa keluar dalam waktu dekat. Menurut dia, penunjukan pelaksana proyek ini pernah dilakukan presiden saat pembangunan LRT di Palembang. “Dalam konteks peraturan perundangan, presiden bisa mengeluarkan perpres untuk menunjuk BUMN mengerjakan proyek-proyek yang sifatnya pilot project,” kata Emil.