REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Insiden anjloknya lift pengunjung di Blok M Square menelan korban hingga 24 orang. Ternyata kejadian ini bukan yang pertama kali, melainkan sudah sering lift tersebut mengalami kerusakan.
"Dari dulu sering rusak. Baru dua, tiga hari lalu dibenerin," kata Rahmat di lokasi kejadian, kawasan Blok M Square, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (17/3).
Hal senada juga diungkapkan oleh Reni (36 tahun) salah satu penjual pakaian di pusat perbelanjaan itu. Sebagai penjual, dirinya bersama rekan-rekan lain juga sudah sering mengeluh kondisi lift yang sering rusak.
Namun, lift yang rusak segera ditangani dan diperbaiki pihak manajeman. Akan tetapi jatuhnya korban memang kali pertama terjadi.
"Memang liftnya sering rusak, dulu juga pernah, pernah dibenerin juga," kata Reni.
Baca: Polisi Evekuasi Lift Anjlok di Blok M Square
Dia mengungkapkan rekannya sesama penjual pakaian tersebut pernah menjadi orang yang terjebak di dalam lift yang anjlok. "Iya dulu pernah, saya dari lantai enam ke lantai lima merosot," kata pria berbaju biru itu.
Peristiwa itu terjadi pada tahun lalu. Saat mengetahui lift anjlok langsung meminta pertolongan melalui speaker di dalam lift dan langsung dibantu keluar dari lantai lima.
Reni mengaku dirinya amat terkejut. Reni mengira bunyi dentuman adalah suara ledakan bom yang mengancam tempatnya bekerja.
"Bunyinya seperti bom itu, saya sedang melipat dagangan terdengar seperti bunyi bom seperti gempa, gemetaran, kaget saya," kata dia.
Menurut Reni, lift tersebut memang seringkali diisi penuh oleh pengunjung mal. Alasannya karena hanya lift itu yang menghubungkan langsung dari lantai basement sampai ke lantai tujuh atau masjid
Anjloknya lift terjadi pascapara pengunjung melakukan shalat Jumat. "Kejadiannya persis habis Jumatan, makanya korbannya lebih banyak pria," ujar Reni.