REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebuah Asosiasi Islam di Raleigh, Carolina Utara, Amerika Serkat ikut mengadakan open mosque bagi warga setempat. Sekitar 700 pengunjung menghadiri kegiatan ini.
"Tantangannya adalah, begitu banyak orang Amerika dan begitu banyak orang memiliki pandangan tentang Islam melalui lensa terorisme," ujar Imam Mohamed AbuTaleb seperti dilansir http://wncn.com (11/3).
Menurutnya, dengan mengadakan kegiatan open mosque ini, maka akan membuat komunitas muslim setempat menjadi bersemangat karena kegiatan ini juga bagian dari ibadah dan pengabdian kepada Allah. Imam AbuTaleb, yang juga merupakan sarjana teknik listrik ini menghabiskan lebih dari satu jam untuk menjawab semua pertanyaan dari pengunjung sebelum diadakannya makan bersama sebagai bentuk persahabatan.
Kegiatan open mosque di Raleigh ini dihadiri oleh kelompok dari berbagai gereja setempat. Salah satunya gereja Holy Trinity Lutheran. Sekitar 20 anggota jemaat gereja ini bergabung dengan pendeta senior Sharon Taylo. Mereka berkeliling masjid untuk mengetahui tentang Islam dan tetangga Muslim mereka.
Mereka juga memperhatikan tata cara Muslim beribadah dan mendengarkan bacaan Alquran. "Kami sedang berusaha untuk mendobrak hambatan dan mencoba untuk memahami agama-agama lain dan memahami orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda. Mulailah dengan percakapan dan mencoba untuk belajar tentang satu sama lain, "kata Taylor.
Ia mengaku, kagum dengan keramahan yang ditawarkan Muslim serta kesempatan yang diberikan kepada semua pengunjung untuk dapat bertanya apapun tentang Islam.